Infinix Indonesia meluncurkan film dokumenter terbaru berjudul “Angin dan Harapan”, sebagai bagian dari kampanye peluncuran tablet AI terbaru mereka, Infinix XPAD 20. Film berdurasi 10 menit ini menggambarkan perjalanan nyata teknologi ke pelosok Pulau Bintan, menyentuh kehidupan tiga sosok inspiratif yang kini terbantu dalam proses belajar, mengajar, dan mengejar impian mereka berkat dukungan AI.
Menggandeng kreator edukatif Yesaya, finalis Clash of Champion musim pertama, film ini menyoroti pertemuannya dengan Abizar, pelajar yang juga menjadi pemandu wisata; Ibu Puri, guru formal dan non-formal; serta Darma, mahasiswa yang tengah mempersiapkan studi ke luar negeri.
Ketiganya menerima XPAD 20—tablet berbasis AI dari Infinix yang dilengkapi fitur seperti AI Notes, AI Summary, AI Translate, dan AI Voice Assistant. Fitur-fitur ini memungkinkan mereka belajar lebih efektif, mengakses dunia luar, dan menjaga semangat untuk tumbuh di tengah keterbatasan infrastruktur digital.
“Teknologi yang kami hadirkan bukan semata soal spesifikasi, tapi soal dampaknya di dunia nyata. Infinix percaya bahwa AI adalah alat demokratisasi kesempatan, bukan hanya milik mereka yang tinggal di kota besar,” ujar Sergio Ticoalu, Head of Marketing Infinix Indonesia.
Yesaya turut membagikan refleksi personalnya setelah kembali dari Bintan. Ia mengaku terinspirasi oleh ketiga tokoh dalam dokumenter tersebut.
“Abi mengajarkan arti tanggung jawab, Bu Puri tentang keikhlasan dalam mendidik, dan Bang Darma tentang tekad pantang menyerah. Dari mereka, aku belajar bahwa teknologi hanya bermakna jika menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkannya,” kata Yesaya.
Dirilis di akun Instagram resmi @infinixid pada 17 Juni 2025, “Angin dan Harapan” telah ditonton lebih dari 8 juta kali dalam waktu kurang dari sepekan. Film ini juga mendapatkan ribuan komentar positif, dengan banyak penonton menyebutnya layak masuk festival film dokumenter karena kekuatan naratif dan visual sinematiknya.
Kehadiran film ini memperkuat posisi Infinix sebagai brand yang tak sekadar berorientasi pada inovasi teknologi, melainkan juga berkomitmen menyuarakan kisah-kisah manusia yang nyata dan inspiratif. Sebelumnya, Infinix telah merilis film pendek “In Front of Us” (2023) yang menyoroti isu kesehatan mental dan bullying, serta dokumenter “Kairi ONIC” yang mengangkat perjuangan pro player di dunia esports Indonesia.