Sulsel

Kronologi Viral Polisi Cekcok Hingga Ancam Warga Pakai Pistol di Palopo

Polisi Dalam Video Itu Diketahui Bernama Bripka Novrianto


INILAHSULSEL.COM, PALOPO – Video berdurasi 2 menit 40 detik yang memperlihatkan seorang polisi terlibat cekcok dengan warga viral di berbagai platform media sosial. Polisi yang berpakaian preman itu terlihat mengancam warga dengan menggunakan senjata api jenis revolver.

Belakangan diketahui polisi itu adalah Bripka Novrianto. Insiden itu terjadi di Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada Sabtu (11/11/2023).

Dalam keterangannya, Bripka Novrianto membenarkan bahwa orang dalam video itu adalah dirinya. Dia menyebut bahwa orang yang ia ancam dengan senjata api miliknya adalah terduga pelaku yang sering melempari rumahnya.

Saat itu, Bripka Novrianto mendapat kabar bahwa pemerintah setempat akan mengadakan pertemuan di kantor kelurahan untuk membahas terkait kasus pelemparan rumah tersebut. Febri dan teman-temannya yang merupakan terduga pelaku pun diundang dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

“Saya berinisiatif menunggu Febri yang akan melintas tepat depan rumah saya. Ketika sedang menunggu, saya meminta kepada istri untuk mengambilkan senjata organik Polri yang berada di dalam rumah sebagai alat untuk menjaga diri, sebab, Febri bersama ayahnya Saudara Otniel akan bertindak anarkis,” kata Novrianto dalam keterangannya yang diterima, Senin (13/11/2023).

Anggota Polres Palopo itu meyakini hal tersebut lantaran Febri dan ayahnya memang tak menaruh simpati kepada dirinya. Hal itu disebabkan Bripka Novrianto pernah Felix yang merupakan adik Febri dalam kasus dugaan penganiayaan.

Saat Febri dan ayahnya melintas, Bripka Novrianto langsung mencegat keduanya. Polisi itu menarik kerah baju Febri dan bertanya alasan pemuda tersebut berani melempari rumahnya.

Baca Juga:  Husniah Talenrang Optimistis Bawa PAN Menang di Pemilu 2029

“Saat itu, saya tidak mengarahkan senjata ke Febri dan orang tuanya, senjata itu murni untuk berjaga-jaga dengan kemungkinan adanya aksi anarkis dari yang bersangkutan,” ucap Novrianto.

Novrianto menjelaskan jika orang tua Febri kemudian tidak menerima tindakan maupun perkataan yang dilontarkannnya, sehingga orang tua Febri berusaha melerai sambil merekam tindakannya yang saat itu memegang senjata api organik Polri.

“Setelah kejadian tersebut, saya menyampaikan kepada istri untuk menelpon piket Siaga Polres Palopo agar segera merapat untuk mengamankan Febri ke Mapolres Palopo,” ujar Novrianto.

“Namun karena jarak yang cukup jauh, yang tiba lebih awal adalah Kapolsubsektor Wara Barat Ipda Makmur Laguna dan langsung membawanya ke Kantor Lurah Lebang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” sambung Novrianto.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber
Back to top button