Monumen Nasional (Monas) menjadi salah satu destinasi favorit warga untuk menghabiskan libur Tahun Baru 2025. Hingga pukul 19.00 WIB, Rabu (1/1/2025), tercatat 40.568 pengunjung memadati Monas.
“Jumlah kunjungan kawasan Monas hari Rabu, 1 Januari 2025, dari jam 06.00 hingga 18.00 WIB mencapai 40.568 orang,” kata Kepala UPT Monas Disparekraf DKI Jakarta, Isa Sarnuri.
Isa merinci, pengunjung lokal terdiri atas 25.732 orang dewasa dan 14.701 anak-anak. Sementara itu, wisatawan mancanegara (wisman) tercatat sebanyak 135 orang, dengan mayoritas berasal dari Cina (51 orang), disusul Amerika Serikat (11 orang) dan Korea (20 orang).
Sayangnya, lonjakan pengunjung ini tidak diimbangi dengan kesiapan dari pihak pengelola. Sistem pengelolaan antrean tiket di lokasi, terutama untuk masuk museum dan menara Monas, menjadi sorotan. Petugas tampak kewalahan menghadapi kerumunan yang tidak tertib.
“Gimana sih, Pak? Tadi saya disuruh lewat pintu sini. Tapi enggak boleh, saya disuruh ke situ lagi,” keluh seorang pengunjung.
Ketidakjelasan sistem pembayaran tiket juga dikeluhkan sejumlah pengunjung.
Selain itu, kondisi fasilitas di Monas juga disorot. Sejumlah fasilitas tampak kurang terawat, seperti mesin penjual minuman otomatis yang berkarat, jalan berlubang, vas bunga retak, dan toilet yang kotor.
“Pernah ke sini dulu ada bunganya, sekarang daunan kering doang,” ujar Meli, pengunjung asal Bogor, yang kecewa dengan kondisi terowongan dedaunan Monas.
Sampah yang berserakan di berbagai sudut kawasan Monas juga mencoreng citra tempat wisata ikonik Jakarta ini.
Sahdini, seorang pengunjung asal Padang, menyoroti pentingnya perhatian lebih dari pihak pengelola untuk memperbaiki kondisi tersebut.
“Ke depannya diperbaiki dan semakin nyaman pengunjung kesini,” ujarnya.
Kondisi ini menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan dari pihak pengelola Monas. Fasilitas yang memadai dan sistem pengelolaan yang baik sangat penting untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengunjung, terutama saat libur besar seperti Tahun Baru.
