KPK Pastikan Video Call Prabowo-Megawati tak Terkait Penahanan Hasto

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu menegaskan komunikasi antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak ada kaitannya dengan keputusan tim penyidik belum menahan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Apakah ada hubungannya dengan apa namanya video call antara Pak Presiden (Prabowo) dengan Ibu Mega? Saya juga baru dapat informasi ini. Kapan video call-nya, saya juga tidak hapal,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).
Menurut Asep, alasan Hasto belum ditahan berkaitan dengan proses penyidikan yang masih berlangsung. Penyidik masih melengkapi aspek materiil terkait tindak pidana korupsi yang dilakukan Hasto dengan memeriksa sejumlah saksi seperti Anggota DPR RI Dapil Kalbar Maria Lestari dan Saeful Bahri, anak buah Hasto dan saksi lainnya.
“Jadi tidak bisa (mengaitkan). Karena memang sejauh ini tidak ada kaitannya antara hal tersebut. Kalau rekan-rekan (media) menyampaikan itu, terus terang tidak ada hubungan dengan itu (tidak menahan Hasto),” tegasnya.
Asep menjelaskan, KPK ingin memastikan bukti yang kuat sebelum melimpahkan kasus Hasto ke persidangan.
“Jadi kita harus persiapkan matang-matang untuk menyiapkan bukti-bukti dan yang lainnya, yang akan nanti sama-sama diadu di persidangan,” jelasnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Presiden Prabowo dan Megawati berbicara melalui Video Call Zoom sebelum Hasto diperiksa KPK pada Senin (13/1/2025). Topik pembicaraan itu disebut-sebut berkaitan dengan status hukum Hasto. Namun, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membantah kabar tersebut.
“Kalau ada pertanyaan (terkait), tidak ada hubungannya dengan Pak Prabowo atau Gerindra. Belum ada (Prabowo ditelepon Megawati),” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Dasco menegaskan bahwa proses hukum di KPK tidak bisa diintervensi.
“Kewenangan dalam penegakan hukum kan memang oleh KPK. Sehingga apa yang terjadi hari ini tentunya sudah melalui proses-proses yang ada di sana,” katanya.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, juga membantah kabar bahwa Megawati menghubungi Prabowo terkait penahanan Hasto.
“Justru saya tidak mendengar soal kabar itu (Megawati menghubungi Prabowo). Kalau dari sini sih nggak. Dari sini nggak ada (terkait perintah tidak menahan Hasto),” ujar Setyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).
Setyo menambahkan, penyidik memiliki pertimbangan kuat untuk tidak langsung menahan Hasto, termasuk melengkapi keterangan saksi lain.
“Saya yakin bahwa pasti penyidik punya pertimbangan sendiri untuk melakukan penahanan atau tidak melakukan penahanan. Terinformasi bahwa masih ada beberapa keterangan saksi yang masih dibutuhkan oleh penyidik,” jelasnya.
Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, yang akrab disapa Castro, mempertanyakan langkah KPK yang belum menahan Hasto.
“Jadi aneh kalau kemudian Hasto belum ditahan juga. Itu di luar pakem atau kebiasaan KPK,” ujar Castro ketika dihubungi, Rabu (15/1/2025).
Castro menilai, langkah ini menunjukkan ketidakpercayaan KPK pada alat bukti yang dimiliki.
“KPK juga tidak yakin dengan penetapan tersangka yang dilakukan terhadap Hasto. Itu sih problemnya,” ucapnya.
Dia juga mengkritik lambannya penanganan kasus ini sejak 2020, termasuk kegagalan menangkap Harun Masiku dan proses penetapan Hasto sebagai tersangka.
“Jadi kalau sekarang pun situasinya seperti ini, ya kita enggak kaget ya. Itu juga nggak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti KPK melempem,” tutupnya.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menjelaskan bahwa hubungan Prabowo dan Megawati adalah hubungan pribadi yang baik dan telah berlangsung lama.
“Hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati dari awal adalah hubungan pribadi yang panjang,” ujar Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
“Jauh sebelum Pak Prabowo jadi Presiden, keduanya memiliki hubungan pribadi yang baik. Karena itu, ketika Pak Prabowo terpilih menjadi Presiden, hubungan tersebut tetap terjalin,” tambahnya.