Buruh: Takut Cabut Omnibus Law, Menaker Yassierli Hanya Bisa Berlindung di Ketiak Presiden

Kamis, 24 Oktober 2024 – 17:58 WIB

Presiden Partai Buruh Said Iqbal. (foto Antara)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Yassierli dan Wakil Menaker (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan yang akrab disapa Noel, tidak berani mencabut Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.

Said Iqbal menilai, pernyataan Menaker Yassierli dan Wamenaker Noel, terkesan kuat selalu berlindung di ketiak Presiden Prabowo Subianto.

“Oleh karena itu kalau ditanya apakah saya atau serikat buruh yakin Omnibus Law UU Cipta Kerja dicabut, saya tidak yakin. Pasti mereka berlindung di ketiaknya presiden. Tentang upah minimun saja, kan media nanya waktu konferensi pers, bagaimana upah minimun. Jawaban mereka, masih menunggu arahan presiden, dan kesejahteraan buruh bukan hanya soal upah. Itu kan kaset lama yang diputar ulang, ya,” kata Said Iqbal di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024).

Said Iqbal berharap, Kemenaker bisa segera berbenah diri dan mau mendengarkan aspirasi dari kelompok buruh. Kemenaker perlu belajar cepat agar bisa menyerap aspirasi para buruh. “Didukung dirjen-dirjennya, terutama Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kan sangat memahaminya. Kami berharap bisa berubah,” imbuh dia.

Sebelumnya, Said Iqbal yang juga menjabat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), mengancam, 5 juta buruh seluruh Indonesia siap menggelar mogok kerja nasional, jika dua tuntutannya tidak dijalankan Presiden Prabowo.

Kedua tuntutan yang sedang diperjuangkan buruh, kata dia, pertama, menaikan upah minimum 8-10 persen. tanpa menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023.

“Tuntutan kedua adalah cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja yang sekarang akan diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK),” kata Said Iqbal saat aksi dengan ribuan buruh di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2024).

Ia menegaskan, jika kedua tuntutan buruh tidak dikabulkan Prabowo, sekitar 5 juta buruh dari 15.000 pabrik akan menempuh mogok nasional.

“Mogok nasional akan diikuti oleh 5 juta buruh di 15.000 pabrik dan perusahaan, dan sedang kami galang di pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara, termasuk transportasi publik untuk mengikuti mogok nasional ini,” tegas Said Iqbal.

Topik

BERITA TERKAIT
Exit mobile version