Singapura Hajar 9 Lembaga Keuangan karena Terlibat Pencucian Uang, Ini Daftarnya


Otoritas Moneter Singapura (MAS) baru saja menghajar enam bank dan tiga lembaga keuangan lain dengan total denda mencapai US$21,5 juta atau sekitar Rp350 miliar. Denda ini adalah pukulan telak terkait kasus pencucian uang terbesar yang pernah mengguncang Negeri Singa pada 2023.

Kasus ini memang bikin geleng-geleng kepala. Bayangkan, ada lebih dari US$2,2 miliar aset ilegal yang disita. Mengutip CNBC International, Minggu (6/7/2025), semua berawal dari penangkapan 10 warga asing dalam serangkaian penggerebekan simultan pada Agustus 2023. Para ‘pemain’ ini adalah otak di balik uang haram dari penipuan luar negeri dan operasi perjudian online.

Siapa saja yang ikut kena getah? Jangan kaget, ada nama-nama bank global yang familiar: Credit Suisse, UOB, UBS, Citibank, Julius Baer, dan Bank LGT. Masing-masing bank ini diganjar sanksi mulai dari 1 juta hingga 5,8 juta dolar Singapura.

Tak hanya bank, perusahaan pialang UOB Kay Hian, perusahaan manajemen aset Blue Ocean Invest, dan perusahaan layanan kepercayaan Trident Trust Company Singapura juga ikut terseret. Masing-masing harus merogoh kocek 2,85 juta hingga 2,4 juta dolar Singapura.

Hukuman ini, kata MAS, menandai kesimpulan dari tindakan penegakan hukum terhadap lembaga keuangan.

Modus Operandi dan Kelemahan Sistem

Sepuluh orang yang terbukti bersalah dalam kasus pencucian uang ini sudah dijatuhi hukuman penjara antara 13 sampai 17 bulan. Setelah menyelesaikan hukuman, mereka langsung dideportasi dan dilarang keras masuk kembali ke Singapura.

Modus operandinya sederhana tapi cerdik: mereka menyimpan uang haram dari penipuan luar negeri dan perjudian online di rekening bank Singapura. Lalu, uang itu dicuci bersih dengan dibelikan real estat mewah, mobil sport, tas tangan branded, dan perhiasan berkilau.

MAS sendiri mengakui ada ‘lubang’ dalam sistem pengawasan. Mereka mengidentifikasi kekurangan dalam penilaian risiko pelanggan lembaga keuangan, pelacakan sumber kekayaan nasabah, serta kemampuan mereka untuk memantau dan menindaklanjuti transaksi mencurigakan.

“Lembaga keuangan telah memulai perbaikan kekurangan dan MAS akan memantau kemajuan mereka dengan cermat,” kata MAS, memastikan perbaikan sistem.

Selain itu, empat orang juga dikenai perintah larangan, yang mencegah mereka melakukan kegiatan yang diatur MAS. Ini jelas sinyal keras: Singapura tak mau jadi ‘surga’ bagi para pencuci uang.
 

Exit mobile version