Hangout

Sejarah Pos Bloc: Dibangun Kolonial Belanda kini Jadi Tempat Nongkrong Anak Muda Jakarta

Pos Bloc Jakarta mengalami kebakaran pada Selasa (10/9/2024) dini hari yang menghanguskan bangunan utamanya. Kebakaran ini diduga terjadi akibat korsleting listrik sehingga menimbulkan percikan api.

“Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik dari salah satu kedai kopi di area Pos Bloc. Segera kami kerahkan petugas untuk melakukan penanganan. Total kami kerahkan sebanyak 14 unit mobil pemadam dengan kekuatan sebanyak 56 personel,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Asril menyebut pihaknya menerima informasi kejadian kebakaran pada Selasa (10/9/2024) sekitar 00.43 WIB dini hari. Informasi tersebut berasal dari laporan warga yang datang ke pos pemadam kebakaran di Pasar Baru.

Baca Juga:  Elon Musk Rajin Konsumsi Ketamin, Apa Efek dari Obat Ini Terhadap Perilakunya?

Pos Bloc sendiri merupakan bangunan cagar budaya yang saat ini sering dijadikan sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda di Jakarta.

Sejarah Pos Bloc

Pos Bloc merupakan kantor pos yang didirikan gubernur Jenderal VOC, Gustaaf W Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746.

Gedung yang berdiri di Jalan Pos Nomor 2, Pasar Baru, Jakarta Pusat ini awalnya bernama Weltevreden.

Pada zaman kolonial Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) sebagai perusahaan dagang Hindia Timur Belanda mendirikan sejumlah bangunan di beberapa tempat strategis, salah satunya Pos Bloc di Pasar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus).

Pos Bloc didirikan berdekatan dengan pusat pemerintahan Istana Gubernur Jenderal yang saat ini menjadi Istana Kepresidenan Republik Indonesia.  

Pada saat itu, Pos Bloc dimanfaatkan sebagai tempat pengiriman barang perdagangan, perkantoran, dan surat privat keluarga. Pada 1800-an, VOC bangkrut sehingga Pos Bloc beroperasi menjadi kantor pos pemerintah Hindia Belanda.

Baca Juga:  Menilik Manfaat MSG, Ahli Gizi Ungkap Bisa Bangkitkan Selera Makan

Pos Bloc dirancang oleh arsitek Belanda bernama Van Hoytema. Dalam perjalanannya, tempat ini sudah mengalami beberapa perbaikan, salah satunya terjadi pada 1913.

Gedung Pos Bloc sudah empat kali berganti nama. Dalam buku berjudul 'Gedung Tua di Jakarta' terbitan Dinas Museum dan Sejarah Pemerintah DKI Jakarta menyebut, gedung ini pada awalnya dikenal dengan PTT atau Kantor PTT. Sebutan ini dikenal sejak zaman penjajahan sampai 1945.

Pada masa revolusi, Gedung PTT berubah menjadi Kantor Pos dan Telegraf Pasar Baru, kemudian berganti lagi menjadi Kantor Pos Kawar Pasar Baru.

Kemudian pada 1963, Presiden Soekarno meletakkan batu pertama pembangunan gedung pos baru yang disebut Gedung Pos Ibu kota (GPI) yang juga disebut Kantor Pos Ibu Kota Jakarta Raya.

Baca Juga:  Alat Pacu Jantung Terkecil di Dunia, Lebih Kecil dari Sebutir Beras

Jadi Cagar Budaya

Pemerintah Indonesia pada 1999 menetapkan Gedung Pos dan Giro Pasar Baru sebagai cagar budaya dan bangunan tua yang dilindungi.

Kemudian pada 2021, bangunan tersebut direvitalisasi menjadi ruang wisata dan kreasi publik, dan diberi nama Gedung Filateli atau Gedung Kantor Pos.

Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia Handriani Tjatur Setijowati mengatakan, Pos Bloc menjadi bangunan bersejarah yang orisinal. Oleh karena itu dia berharap bangunan ini bisa diterima anak muda serta menghidupkan kembali suasana Pos Indonesia.

Back to top button