Nekat Selundupkan Pacar dalam Koper ke Asrama, Pebasket China Ini Diskors Klub

Pemain Basket Guangzhou Loong Lions, Zhang Xingliang, harus menerima sanksi diskors setelah menyelundupkan pacarnya ke asrama tim menggunakan koper demi membantu menyelesaikan tugas sekolah.
Klub basket profesional Guangzhou Loong Lions mengumumkan pada Rabu (8/1) bahwa Zhang, 20 tahun, dilarang bermain dalam pertandingan tim utama akibat melanggar peraturan manajemen klub.
Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah pacar Zhang mengunggah postingan di media sosial sehari sebelum pertandingan melawan Qingdao Eagles pada 5 Januari.
Dalam unggahannya di Weibo dengan akun @YuueCc, pacar Zhang membagikan foto dirinya sedang berbaring di dalam koper bersama beberapa lembar tugas sekolah. Ia mengungkapkan bahwa Zhang menyelundupkannya ke asrama tim sebelum pertandingan dan menemani sepanjang malam untuk membantunya menyelesaikan tugas, seperti dilaporkan oleh Global Times.
Menurut keterangan teman-temannya, pacar Zhang yang merupakan mahasiswa seni, tengah menghadapi kesulitan akademik dan gagal dalam beberapa mata kuliah.
Guangzhou Loong Lions, yang didirikan pada tahun 2000, merupakan klub profesional yang berkompetisi di Chinese Basketball Association (CBA). Sebagai bagian dari aturan tim, pemain dilarang membawa tamu, termasuk pacar, ke asrama, terutama pada malam sebelum pertandingan. Zhang disebutkan berhasil mengakali aturan ini dengan menggunakan koper untuk lolos dari pemeriksaan.
Zhang, seorang point guard dengan tinggi 1,87 meter dan berat 84 kilogram, tengah menjalani musim keduanya bersama Loong Lions. Dari 26 pertandingan musim ini, ia tampil sebagai starter dalam 13 laga dengan rata-rata 6,4 poin, 1,8 rebound, 2,1 assist, dan 0,8 steal per pertandingan. Dalam pertandingan melawan Qingdao Eagles, Zhang bermain selama 25 menit dan mencatatkan 5 poin serta 2 rebound tanpa assist.
Setelah menuai kontroversi, pacar Zhang menghapus unggahannya dari akun Weibo.
Kasus ini menambah catatan panjang tantangan disiplin dalam dunia olahraga profesional di Tiongkok, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya mematuhi aturan tim demi menjaga integritas permainan.