News

Sutradara Palestina Peraih Oscar Hamdan Ballal Dibebaskan dari Tahanan


Hamdan Ballal, salah seorang sutradara Palestina dari film dokumenter pemenang Oscar No Other Land yang ditahan tentara Israel setelah diserang secara brutal oleh pemukim akhirnya dibebaskan.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada Selasa (26/3/2025), rekan sutradara Yuval Abraham mengatakan: “Setelah diborgol sepanjang malam dan dipukuli di pangkalan militer, Hamdan Ballal kini bebas dan akan segera pulang ke keluarganya.”

Kantor berita Associated Press mengatakan jurnalisnya juga melihat Ballal dan dua warga Palestina lainnya meninggalkan kantor polisi tempat mereka ditahan di pemukiman Israel Kiryat Arba di Tepi Barat yang diduduki. “Ballal mengalami memar di wajahnya dan darah di pakaiannya,” AP melaporkan.

Ballal mengatakan dia ditahan di pangkalan militer dan dipaksa tidur di bawah AC yang sangat dingin. “Saya ditutup matanya selama 24 jam,” ungkapnya kepada AP. “Sepanjang malam saya kedinginan. Saya hanya bisa terdiam di dalam kamar, tidak bisa melihat apa pun … Saya mendengar suara tentara menertawakan saya.”

Lea Tsemel, pengacara yang mewakili ketiga pria tersebut, mengatakan bahwa mereka hanya menerima perawatan minimal untuk luka-luka akibat serangan itu. Pengacara juga tidak dapat menemui mereka selama beberapa jam setelah penangkapan. Mereka dituduh melemparkan batu kepada seorang pemukim muda, tuduhan yang kemudian dibantah.

Baca Juga:  Direktur Eksekutif Etos Diteror Setelah Bongkar Dugaan Korupsi PT Pupuk Indonesia Rp8,3 Triliun

Ballal dan sutradara lain dari No Other Land, yang mengeksplorasi perjuangan hidup di bawah pendudukan Israel, telah naik panggung di Academy Awards ke-97 di Los Angeles awal bulan ini ketika film tersebut memenangkan penghargaan Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik.

Pada Senin (24/3/2025), sekitar dua lusin pemukim — sebagian bertopeng, sebagian membawa senjata dan sebagian berseragam militer — menyerang Desa Susiya di Tepi Barat yang diduduki pada malam hari saat warga sedang berbuka puasa selama bulan suci Ramadan.

Tentara yang datang mengarahkan senjata mereka ke warga Palestina, sementara para pemukim terus melemparkan batu. Lamia Ballal, istri sutradara itu, mengatakan saat berkumpul di dalam rumah bersama ketiga anaknya, ia mendengar suaminya dipukuli di luar tempat tinggalnya. Ia mendengar suaminya berteriak, “Aku sekarat!” dan memanggil ambulans.

Baca Juga:  Barang Bukti Bisa Dihilangkan jika Dugaan Korupsi PT Pupuk Indonesia tak Segera KPK Usut

Ketika melihat keluar jendela, tampak tiga pria berseragam memukuli Ballal dengan popor senapan dan orang lain berpakaian sipil sedang merekam kekerasan tersebut. “Tentu saja, setelah Oscar, mereka datang untuk menyerang kita lebih banyak lagi,” kata Lamia. “Saya merasa takut.”

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyerukan pertanggungjawaban atas serangan tersebut. “Hamdan Billal dihilangkan secara paksa oleh tentara Israel setelah diserang oleh pemukim Israel yang menyerang warga Palestina … Dia kini telah dibebaskan, tetapi mereka yang melakukan serangan tersebut harus bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah posting di X.

Ballal mengatakan dia diserang oleh seorang pemukim terkenal yang pernah mengancamnya di masa lalu. Pemukim itu terlihat bersama pria-pria bertopeng lainnya dalam sebuah video yang beredar luas dari bulan Agustus, yang isinya mengancam Ballal. 

“Ini tanah saya, saya diberi oleh Tuhan,” kata pemukim itu dalam video tersebut. Ia juga menggunakan kata-kata kasar dan mencoba menantang Ballal untuk melawannya. “Lain kali tidak akan menyenangkan,” kata pemukim itu dalam video tersebut.

Baca Juga:  Belum Satu Tahun di Bui, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Sudah Menghirup Udara Bebas

Pada Selasa (25/3/2025), bercak darah kecil terlihat di luar rumah keluarga Ballal, dan kaca depan serta jendela mobil pecah. Para tetangga menunjuk ke tangki air di dekatnya yang berlubang di bagian samping, yang menurut mereka telah dilubangi oleh para pemukim.

Basel Adra – salah satu sutradara film tersebut, yang merupakan aktivis Palestina terkemuka di daerah tersebut – mengatakan telah terjadi peningkatan besar dalam serangan oleh pemukim dan pasukan Israel sejak kemenangan Oscar tersebut. 

“Tidak seorang pun dapat melakukan apa pun untuk menghentikan pogrom, dan tentara hanya ada di sana untuk memfasilitasi dan membantu serangan,” katanya. “Kita sedang menjalani hari-hari yang gelap di sini, di Gaza, dan di seluruh Tepi Barat … Tidak ada yang bisa menghentikannya.”

Militer Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menahan tiga warga Palestina yang dicurigai melemparkan batu ke arah pasukan dan satu warga sipil Israel yang terlibat dalam apa yang mereka gambarkan sebagai konfrontasi kekerasan.

Back to top button