Tim penyelamat Israel terus berusaha melakukan operasi pencarian untuk menyelamatkan warga yang terjebak di bawah gedung yang hancur setelah dibom pesawat tak berawak Iran di kota Israel utara pada hari Sabtu (21/6/2025).
Jerusalem Post melaporkan, petugas berusaha menyelamatkan dan mengidentifikasi mereka yang masih berada di bawah reruntuhan bangunan dua lantai di Beit She’an yang mengalami kerusakan signifikan. Pesawat tak berawak Shahed-136 Iran menabrak gedung tersebut, memicu respons dari dinas darurat Israel, Magen David Adom (MDA), yang kemudian mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa atau cedera.
Menurut kantor berita AFP, foto-foto dari lokasi serangan pesawat tak berawak di Beit She’an menunjukkan lubang menganga di sisi sebuah bangunan, di samping kawah dan gundukan tanah yang kemungkinan disebabkan oleh bahan peledak.
Times of Israel juga melaporkan bahwa insiden tersebut mungkin menandai pertama kalinya pesawat tak berawak Iran menyerang daerah berpenduduk sejak konflik dimulai pada 13 Juni – tetapi klaim ini belum dikonfirmasi.
Serangan udara hari Sabtu terjadi setelah sirene berbunyi di Israel utara, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan wilayah Arabah yang berbatasan dengan Yordania. Tentara Israel juga mengatakan bahwa sebuah pesawat tak berawak dicegat di wilayah Arabah dan pihaknya sedang menyelidikinya.
Secara terpisah, militer Israel mengatakan beberapa pesawat tak berawak terlihat dan dicegat di Israel utara pada Sabtu pagi, menyusul rentetan serangan 40 pesawat sebelumnya semalam.
AFP melaporkan bahwa kota pelabuhan Haifa di utara Israel telah berulang kali menjadi sasaran, bersama dengan Tel Aviv dan Kota Beersheba di selatan. Angka resmi menunjukkan bahwa 25 orang telah tewas dalam serangan balasan Iran sejak Israel memulai serangannya terhadap Teheran, yang telah menewaskan ratusan warga sipil.