News

Waketum MUI Dorong Boikot Produk Elon Musk

Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengecam tindakan Elon Musk yang menyatakan dukungannya terhadap Israel.

“Saya berkesimpulan yang namanya Israel adalah negara yang menjajah rakyat Palestina. Oleh karena itu, apa yang dilakukan Elon Musk adalah tindakan yang tidak terpuji,” kata Anwar Abbas saat ditemui di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Menurut Anwar Abbas, tindakan Elon Musk merupakan tindakan yang tidak terpuji karena mendukung penjajahan adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan.

Dia menilai zaman ini adalah zaman dimana seharusnya manusia menghormati manusia lainnya dan tidak boleh ada orang yang menghilangkan nyawa orang lain seenaknya sendiri.

Untuk itu Anwar Abbas menyatakan boikot terhadap produk-produk Elon Musk harus dilakukan.

Baca Juga:  Ingin Putus Transmisi Kemiskinan, Kemensos akan Buka Sekolah Rakyat Tingkat SD hingga SMA di Jember

“Bagi saya, ya kalau ada produk Elon Musk di Indonesia, ya boikot,” ujar Anwar Abbas yang juga Ketua PP Muhammadiyah bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup.

Ia menegaskan tindakan tersebut harus diambil, lantaran Elon Musk mendukung tindakan Israel atas Palestina yang saat ini berdampak pada lebih dari 15.000 korban.

“Sementara Elon Musk mendukung Israel melakukan hal demikian. Di mana rasa kemanusiaan Elon Musk?” ungkapnya.

Anwar Abbas juga menilai perbuatan yang dilakukan Elon Musk menjadikannya sebagai seorang yang biadab, karena hanya mencari uang tanpa mempedulikan orang lain.

“Kalau dia benar mendukung tindakan yang dilakukan Israel terhadap Gaza Palestina, maka Elon Musk orang yang biadab dan tak patut dihormati,” tuturnya.

Baca Juga:  PCO Sarankan Korpri Konsultasi Kemenpan-RB dan Kemendagri soal Usia Pensiun ASN

Diketahui, Elon Musk pada Senin (26/11) menyatakan mendukung upaya Israel dalam melawan kelompok pejuang Palestina Hamas dalam lawatan yang tak biasa selama jeda pertempuran yang berlangsung empat hari.

Elon mengatakan salah satu tantangannya adalah menghentikan propaganda yang mendorong kelompok itu melakukan pembunuhan massal yang kemudian memicu perang di Gaza.
 

Back to top button