Anggaran Pusat Belum Turun, Uji Coba Makan Bergizi Gratis Pakai Duit Pribadi Kodim Kodim 0725/Sragen

Ada yang menarik saat uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 3 Sragen, Jawa Tengah. gara-gara anggaran dari pusat belum turun, terpaksalah gunakan uang pribadi.
Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung mengatakan, hingga saat ini, dana untuk program MBG dari pusat, belum turun. Alhasil, uji coba program MBG tetap berjalan, tapi menggunakan dana pribadi Kodim.
“Untuk penyelenggaraan hari ini kami masih mandiri, kami masih menunggu dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk secara keseluruhan,” kata Ricky, dikutip dari Inilahjateng, sapaan akrabnya, Sabtu (11/1/2024).
Dia mengatakan, untuk persiapan program MBG sendiri sudah siap 100 persen, seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum hingga pekerjanya. Saat ini, Dandim 0725/Sragen masih menunggu verifikasi dari pihak BGN. Ketika hasil verifikasi dinyatakan siap, ujicoba program MBG segera dilaksanakan.
Hanya saja, proses verifikasi dari BGN tergolong lamban. Hingga kini tak kunjung diberikan hasilnya. Akibatnya, Dandim belum bisa memastikan kapan dimulainya program BGN.
Padahal, program BGN telah ditetapkan menyasar 198.000 orang penerima. Mereka adalah siswa pra TK, TK, SD, SMP, SMA, balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
“Sesuai dengan data kami, baik kami minta ke dinas pendidikan, maupun dari teman teman SPPG survei langsung ke sekolah, 198.000 seluruh wilayah sragen, terbagi di beberapa kecamatan,” imbuhnya.
Untuk suplai makanan program BGN, kata Ricky, akan melibatkan UMKM sekitar Sragen. Seperti sayur langsung dicari ke petani, termasuk ayam, ikan, buah hingga susu. “Untuk varian menu akan berbeda-beda. Setidaknya da 3-4 varian menu akan di selang-seling selama satu pekan,” ungkapnya.
Asal tahu saja, program MBG bakal digelar selama lima hari untuk anak sekolah. Khusus susu diberikan seminggu dua kali. Sementara untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita, susu diberikan 2-3 kali dalam seminggu.
“Petunjuk dari awal itu kita mainkan lima hari, apabila ada perintah 6 hari kita siap. Untuk ibu hamil, menyusui dan balita 2-3 kali seminggu, diberikan di posyandu,” tutupnya.