Sulsel

Appalili, Tradisi Suku Makassar Jelang Musim Tanam

Inilahsulsel.com – Sulawesi Selatan merupakan daerah yang kaya akan kearifan lokalnya. Tradisi suku Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar masing-masing menambah keragaman budaya di sana.

Salah satu tradisi suku Makassar adalah tradisi Appalili. Tradisi ini dilaksanakan menjelang musim tanam padi ini sudah ada sejak abad XV oleh Raja Marusu, I Pake Daeng Masiga (Sultan Jamaluddin) dan tetap dilestarikan hingga saat ini. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk melindungi tanaman padi dari kerusakan.

Sebelum melakukan ritual Appalili, tokoh masyarakat dan tokoh tani bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan musyawarah penentuan pelaksanaannya.

Upacara adat Appalili dimulai dengan acara tudang sipulung, sebuah momen silaturrahim yang melibatkan dewan adat, pemangku adat, keluarga besar Kerajaan Marusu, pemerintah, dan masyarakat setempat.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

Pada hari berikutnya, setelah salat Subuh, sebuah benda pusaka yang disebut Pajjeko (bajak) dibawa ke sawah adat. Prosesi ini melibatkan puluhan anggota keluarga kerajaan yang mengenakan pakaian adat. Prosesi ini juga diiringi oleh musik tradisional yang dimainkan oleh penabuh gendang dan alat musik lainnya seperti pui-pui dan anak baccing.

Proses membajak sawah dengan Pajjeko ini dipimpin oleh seorang pinati, atau pelaksana adat. Prosesi ini melibatkan dua ekor sapi yang menarik Pajjeko.

Setelah prosesi membajak sawah adat selesai, masyarakat setempat siap untuk mulai bekerja di sawah. Meskipun mereka menggunakan teknologi pertanian modern, seperti traktor, mereka tetap mempertahankan dan melestarikan adat budaya mereka.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

Tradisi Appalili tidak hanya penting sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Tradisi suku Makassar ini merupakan bentuk rasa syukur kepada sang pencipta karena berkat rahmat dan taufiknya, sehingga masyarakat setempat dapat hidup tentram, aman, dan tercukupi pangannya.

Selain itu, tradisi Appalili juga menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam masyarakat. Hal ini tercermin dari proses persiapan hingga pelaksanaan upacara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Bukan hanya Suku Makassar, tradisi semacam ini juga dilakukan oleh Suku Bugis. Bagi Suku Bugis, tradisi ini dikenal dengan Mappalili. Tradisi ini akan dipimpin oleh seorang Bissu Puang Matoa. Acara Mappalili tersebut biasanya digelar oleh pihak bissu kerajaan.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber
Back to top button