Alasan Kesulitan Cari Sparepart, Dishub DKI Pilih Ganti Ratusan Mesin Parkir Baru


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut pihaknya kesulitan mencari sparepart atau suku cadang untuk memperbaiki kerusakan mesin terminal parkir elektronik (TPE) pada sejumlah ruas jalan. Menurutnya, selama ini suku cadang itu diimpor dari Swedia.

“Begitu dalam kurun waktu sejak 2016 si ATPM (agen tunggal pemegang merek) nya tidak berlanjut sehingga kita kesulitan untuk sparepartnya,” kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/4/2025).

Ia menyebut, saat ini Dishub DKI tetap melakukan perbaikan dengan mengandalkan suku cadang dalam negeri. Menurutnya, upaya itu juga dilakukan untuk menghindari ketergantungan terhadap produk impor.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya mengusulkan penggantian mesin parkir dengan produk buatan dalam negeri agar ke depannya tidak lagi tergantung pada impor.

“Sampai dengan hari ini kita sudah ujicoba di Jalan Sabang, Jalan Agus Salim, Itu cukup bagus dan alatnya responsif. Dan ini kami harap bisa mengganti total sebanyak 200 mesin yang ada di Jakarta,” kata dia.

Untuk diketahui, DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bertanggung jawab atas kerusakan mesin terminal parkir elektronik (TPE) pada sejumlah ruas jalan.

Dishub DKI Jakarta harus menjelaskan mengenai hal itu sebab harga mesin tidak bisa dibilang murah dan dibeli menggunakan pajak yang dipungut dari warga.

“Apakah tidak ada pemeliharaan, perawatan dan perbaikan,” kata anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Provinsi DKI Jakarta Francine Widjojo di Jakarta, Kamis (24/4).

Dari keterangan Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishub DKI Jakarta menunjukkan bahwa lebih dari setengah mesin TPE berada dalam keadaan rusak.

“Terkait dengan TPE kita bisa lihat yang non aktif itu 137 dari 201 mesin atau 68,1 persen. Ini angka yang luar biasa besar sekali,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan bahwa sejumlah TPE di beberapa titik, rusak sehingga mengakibatkan pendapatan turun dari Rp18 miliar, kini menjadi Rp8,9 miliar.

“Saat ini banyak TPE yang sudah tidak berfungsi,” kata Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Adji Kusambarto, Selasa (22/4).

Ia mengatakan bahwa setelah diterapkan TPE pada 2016 pada 31 ruas jalan dengan 201 mesin, maka pendapatan parkir sektor tersebut Rp7 miliar.
 

Exit mobile version