Aksi Tutup Mulut Demokrat Justru Kian Menguatkan Isu Reshuffle

Pengamat politik Jerry Sumampouw menilai kompaknya para kader Partai Demokrat yang bungkam terkait isi pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Senin (2/10/2023) petang kemarin, malah semakin menguatkan isu Demokrat masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
Jerry mengatakan, kompak bungkam para kader Demokrat sengaja dilakukan, agar tidak ada kesan bahwa SBY menemui Jokowi untuk meminta jabatan untuk putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Saya kira bisa saja itu yang diincar oleh SBY karena kita tahu sejak dulu SBY dan Demokrat selalu mendorong AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) untuk masuk dalam kabinet Jokowi. Kan enggak mungkin SBY mengatakan ke Jokowi bahwa dia datang minta untuk anaknya AHY menjadi menteri, maka mereka bungkam,” kata Jerry saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Ia yakin isi pertemuan ini akan terus ditutup rapat, hingga terjadi kesepakatan antara SBY dan Jokowi. Di sisi lain, sambung dia, masyarakat juga sudah terbiasa mendapat kejutan soal sosok yang bakal menempati posisi menteri. “Saya kira itu salah satu kemungkinan yang mungkin diminta oleh SBY,” ucapnya.
Diketahui, Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkonfirmasi bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023) petang.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan enggan berspekulasi soal pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.
Bahkan Syarief tak mau mengaitkan pertemuan SBY-Jokowi dengan wacana reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Sebab menurutnya, terlalu dini bagi Demokrat untuk bicara soal kabinet. “Terlalu dini bicara soal kabinet,” kata Syarief Hasan dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Dia juga menegaskan jika dalam pertemuan tersebut tidak membahas soal kabinet. Syarief juga memastikan jika Demokrat akan memilih tetap di luar pemerintah meski adanya tawaran kursi menteri. “Partai Demokrat di luar kabinet lebih baik,” ujarnya singkat.