Kepergian mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan meninggalkan luka mendalam. Kerabat mengenang sosok almarhum sebagai sosok yang ramah, Ferry kerap dianggap sebagai leader di lingkungan keluarga.
Hal ini disampaikan oleh adik dari almarhum bernama Zul Kausar Baldan di rumah duka di Jalan Anggrek Cendrawasih IX No 24, Kemanggisan, Jakarta Barat, Sabtu (3/12/2022).
“Bang Ferry sosok leader dari kecil memang sudah terlihat, kita dibesarkan oleh ayah kita di sini, ayah itu mendidik kita yang paling utama jujur hidup itu,” kata Zul.
Sosok Ferry lanjut dia, punya sikap yang nyaris serupa dengan sang ayah. Dia juga memiliki sifat yang cenderung perhatian terhadap keluarganya, terutama soal pendidikan.
“Jadi ayah mendidik kita belajar agama, belajar sekolah umum, terus bang Ferry ngambil jalur ke politik, dia ingin jadi diplomat, terus allah menakdirkan untuk jadi seorang politisi,” tegas Zul.
“Dia selalu memperhatikan ponakannya, adik-adiknya, kita semua, keakraban kami itu sampai kita enggak manggil abang, kalau manggil nama aja, Fer, Zul,” lanjut dia.
Kerabat tak menampik, kehilangan sosok Ferry menjadi satu pukulan telak. Kendati demikian, Zul mengatakan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum, dan meminta agar semua pihak dapat mendoakan serta memaafkan jika terdapat kesalahan pada pribadi almarhum.
“Semua kehilangan. Dia senang bergaul dengan orang, senang menolong orang, senang membuat orang tidak susah. Sudah waktunya dari allah, mudah2an allah memafkan segala khilafnya,” tutup Zul.
