Market

Agar Bisnis Tetap Jalan, Pengusaha Hotel tetap Berharap Pemerintah Gunakan Hotel di Daerah


Ketidakpastian ekonomi membuat seluruh pelaku bisnis pusing. Apalagi pemilik hotel, pusingnya bertambah manakala pemerintah meniadakan anggaran untuk meeting dan kunjungan kerja ke daerah.

Ketua Umum Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), I Gede Arya Pering Arimbawa mengatakan, para pelaku bisnis perhotelan akan memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah.

“Salah satu rekomendasi yang kami sampaikan adalah, pemerintah dapat menggunakan fasilitas jasa yang disediakan hotel di masing-masing daerah. Karena, kami ada di daftar e-katalog pemda. Masing-masing bisa memanfaatkan itu. Kalau ada kegiatan, silahkan,” kata Gede dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV di Solo, Jawa Tengah, dikutip Minggu (27/4/2025).

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan strategi sebagai bentuk adaptasi menyikapi kebijakan efisiensi pemerintah, salah satunya diversifikasi pasar dengan berfokus pada wisatawan domestik sektor nonpemerintah baik individu maupun kelompok.

Baca Juga:  Trump Bikin Tim Ekonomi KMP Kelabakan, Tiba-tiba Batalkan Konferensi Pers Hari Ini

“Kami akan memperkuat pasar wisatawan mancanegara baik melalui luring maupun daring serta melakukan promosi untuk merangsang daya beli pelanggan,” ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga berharap adanya kebijakan afirmatif dan solusi konkret, termasuk kemungkinan insentif khusus bagi hotel yang terdampak aturan efisiensi serta dukungan promosi pariwisata domestik untuk menggairahkan kembali okupansi hotel.

Selain itu, diharapkan pula ada program padat karya di sektor hospitality, kolaborasi aktif antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra kerja pariwisata untuk 
memastikan keberlanjutan industri.

Sementara itu, terkait dengan rakernas kali ini, pihaknya akan memperkuat sisi profesional, integritas, dan memperkuat relasi. “Kami juga akan ada penyusunan program ke depan dan inovasi ke depan membangun sektor pariwisata,” kata Gede.

Baca Juga:  15 Negara yang Kemungkinan Paling Terkena Dampak Tarif Resiprokal Trump

Pihaknya juga akan mengajak para pelaku bisnis perhotelan untuk melebarkan berfokus ke fungsi CSR. “Kami ingin asosiasi berfokus untuk masyarakat, bukan hanya keuntungan,” katanya.

Ketua Organizer Comitee, Retno Wulandari mengatakan, Rakernas IV IHGMA di Solo ini, menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran organisasi dalam mendukung pengembangan pariwisata dan perhotelan di Indonesia, lewat penguatan SDM, sinergi, kolaborasi, dan inovasi yang berbasis pada nilai-nilai Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia. “Kami percaya bahwa dengan sinergi kuat antara pemerintah dan pelaku industri, sektor perhotelan Indonesia akan mampu bertahan dan bahkan bangkit lebih kuat,” katanya.

Ia mengatakan langkah tersebut sejalan dengan tema rakernas kali ini dengan tema Upgrade, Upscale, Unstoppable. “Ini sejalan dengan semangat Rakernas IV kami membangun SDM unggul untuk pariwisata berdaya saing global,” katanya.

Baca Juga:  Prabowo Umumkan Langsung Sikap Indonesia atas Resiprokal AS, Besok

Back to top button