News

Trump Perintahkan Lebih Banyak PHK, Musk Pangkas Anggaran Lebih Dalam


 

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memerintahkan badan-badan federal untuk melakukan lebih banyak PHK besar-besaran terhadap pegawai federal. Sementara Kepala Perampingan Karyawan Elon Musk berjanji pada pertemuan kabinet pertama Trump untuk melakukan pemotongan pengeluaran lebih dalam.

Memo baru dari pemerintah Rabu (26/2/2025) memerintahkan lembaga-lembaga untuk menyerahkan rencana paling lambat 13 Maret untuk pengurangan signifikan dalam jumlah staf bagi tenaga kerja federal. Memo tersebut tidak menyebutkan jumlah PHK yang diinginkan.

Memo tersebut, yang ditandatangani direktur anggaran Gedung Putih Russell Vought dan penjabat kepala Kantor Manajemen Personalia Charles Ezell, merupakan peningkatan besar dalam kampanye Trump dan Musk untuk memangkas ukuran pemerintah AS.

Sejauh ini, PHK difokuskan pada pekerja percobaan dengan masa jabatan lebih pendek serta menikmati perlindungan kerja lebih sedikit. Putaran berikutnya akan menargetkan kelompok pegawai negeri sipil veteran yang jauh lebih besar.

Pada rapat kabinet, Trump mengatakan Lee Zeldin, Administrator Badan Perlindungan Lingkungan, berencana untuk memangkas hingga 65 persen dari lebih dari 15.000 karyawannya.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi PT Pupuk Indonesia, Informasi Sekecil apapun Jangan KPK dan Kejagung Abaikan

Sehari sebelumnya, sumber Departemen Dalam Negeri mengatakan kepada Reuters, biro-biro seperti Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS serta Biro Urusan India harus bersiap menghadapi pengurangan tenaga kerja mulai dari 10 persen hingga 40 persen. Sekitar 100.000 dari 2,3 juta pegawai federal sipil di negara itu telah dipecat atau menerima pesangon sejak Trump menjabat.

Trump memberi Musk tanda dukungan yang luar biasa terhadap kampanye pemangkasan biaya dengan mengundang miliarder itu ke rapat kabinet dan memintanya berbicara mengenai pekerjaan di Departemen Efisiensi Pemerintah, yang mengawasi perombakan tersebut.

CEO Tesla dan SpaceX yang mengenakan topi bisbol hitam bertuliskan “Make America Great Again” dan kaus bertuliskan “tech support” itu menyatakan keyakinannya dapat memangkas anggaran sebesar US$6,7 triliun hingga US$1 triliun tahun ini. Target yang sangat ambisius itu kemungkinan akan mengakibatkan gangguan signifikan terhadap program-program pemerintah. “Tanpa pemotongan pengeluaran yang begitu besar, negara ini akan bangkrut secara de facto,” kata Musk.

Trump juga menandatangani perintah eksekutif kepada berbagai lembaga untuk bekerja sama dengan DOGE guna meninjau dan mengakhiri semua kontrak yang tidak diperlukan. Ia memerintahkan Badan Layanan Umum, yang mengelola aset pemerintah, untuk membuat rencana membuang aset yang tidak diperlukan.

Baca Juga:  Oknum Anggota TNI AL Pembunuh Jurnalis Juwita Baru Sebulan Tugas di Balikpapan

Sejauh ini, Trump dan Musk gagal memperlambat laju pengeluaran. Menurut analisis Reuters, pemerintah menghabiskan 13 persen lebih banyak selama bulan pertama Trump menjabat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar disebabkan pembayaran bunga utang lebih tinggi dan meningkatnya biaya kesehatan serta pensiun yang harus dikeluarkan untuk populasi menua.

Trump menegaskan kembali janjinya untuk menahan diri dari pemotongan tunjangan kesehatan dan pensiun populer yang mencakup hampir separuh anggaran. “Kami tidak akan menyentuhnya,” kata Trump.

Trump secara bersamaan mendesak Kongres memperpanjang pemotongan pajak 2017. Komite nonpartisan untuk Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab memperkirakan pemotongan 2017 menambah utang negara sebesar US$2,5 triliun dari saat ini US$36 triliun. Diperkirakan bahwa perpanjangan pemotongan pajak dapat menghabiskan biaya lebih dari US$5 triliun selama satu dekade.

Baca Juga:  Tak Punya Empati ke Rakyat, Bahlil Mestinya Copot Misbakhun dari Ketua Komisi XI DPR

Partai Republik sedang mempertimbangkan pemotongan anggaran perawatan kesehatan dan bantuan pangan bagi warga miskin untuk membantu membayar pemotongan pajak, meskipun rinciannya belum diungkapkan.

Musk Kirim Email kepada Pekerja

Beberapa sekretaris kabinet terkejut selama akhir pekan ketika pekerja federal menerima email mengharuskan mereka mencantumkan pencapaian selama seminggu, sebuah tuntutan yang menurut Musk akan berakibat pemecatan jika diabaikan.

Beberapa lembaga meminta karyawannya untuk mengabaikan arahan tersebut, yang memicu kebingungan selama berhari-hari mengenai apakah Musk dan Trump dapat mewujudkan ancaman tersebut.

Musk, orang terkaya di dunia, mengatakan pada rapat kabinet bahwa emailnya adalah upaya untuk mencari tahu apakah gaji pemerintah benar-benar diberikan kepada pekerja. “Kami menduga ada sejumlah orang yang menerima gaji pemerintah padahal sudah meninggal,” katanya, tanpa memberikan bukti.

Trump mengungkapkan, sekitar 1 juta pekerja yang tidak menanggapi email Musk mungkin berisiko kehilangan pekerjaan. “Mereka berada di ambang kehancuran,” katanya, menggunakan istilah slang untuk merujuk pada situasi yang hasilnya tidak pasti.

Back to top button