Arena

Ini Kata-kata Pertama Sergio Conceição Usai Jadi Manajer AC Milan


AC Milan resmi menunjuk Sergio Conceição sebagai pelatih baru mereka setelah memecat Paulo Fonseca. Pelatih asal Portugal itu diperkenalkan dalam konferensi pers pertamanya pada Selasa (31/12), di mana ia mengakui tantangan besar yang menanti, termasuk pertandingan penting melawan Juventus di Supercoppa Italiana.

“Saya bangga dan merasa ini adalah langkah maju dalam karier saya. Namun, saya sadar bahwa masuk di tengah musim bukan pertanda baik karena ada banyak hal yang tidak berjalan semestinya,” ujar Conceição.

Mengembalikan Identitas Milan: Spirit dan Mentalitas Non-Negosiasi

Dalam visinya, Conceição menekankan pentingnya spirit dan mentalitas sebagai dasar permainan Milan.

“Spirit dan mentalitas adalah hal yang non-negosiasi. Pemain harus menyelesaikan setiap pertandingan dengan perasaan bahwa mereka telah memberikan segalanya untuk menang. Saya hidup intens di setiap laga, dan saya ingin para pemain melakukan hal yang sama,” tegasnya.

Baca Juga:  Regulasi Head to Head di Liga Italia Zona Eropa: AC Milan Paling Sial, Atalanta dan Bologna di Atas Angin

Conceição juga menyoroti pentingnya para pemain menghormati nilai-nilai klub, dengan menyebut bahwa penggemar adalah ‘jiwa’ Milan.

Tantangan di Tengah Krisis

Milan saat ini duduk di posisi yang sulit dalam klasemen Serie A, terpaut delapan poin dari zona Liga Champions. Conceição mengakui bahwa ada banyak masalah yang harus diselesaikan, mulai dari taktik, kondisi fisik, hingga mental para pemain.

“Tidak ada satu masalah tunggal, melainkan banyak hal yang tidak berjalan. Kami harus bekerja keras dan percaya pada pemain yang tersedia,” tambahnya.

Dalam konferensi persnya, Conceição mengonfirmasi bahwa ia akan berpegang pada prinsip-prinsip yang telah ia yakini selama 13 tahun kariernya sebagai pelatih. Meski terbuka untuk perubahan strategi, fokus utamanya adalah pada hasil.

Baca Juga:  Juara di Stuttgart, Ostapenko: Saya Percaya Diri Sejak Awal!

“Untuk saya, sepak bola sangat sederhana: ada gawang, dan Anda harus mencetak gol serta tidak kebobolan. Tiki-taka atau penguasaan bola tidak penting jika itu tidak membawa hasil,” ujarnya.

Sejarah dan Beban Ekspektasi

Sebagai mantan pemain Serie A yang pernah membela Lazio, Parma, dan Inter, Conceição memahami tekanan besar di liga ini, terutama di klub sebesar Milan.

“Sebagai pemain, Anda hanya fokus pada area Anda sendiri. Sebagai pelatih, Anda tidak pernah tidur, karena setiap detail penting. Saya tahu ada ekspektasi tinggi, tetapi hasil adalah segalanya,” katanya.

Misi di Paruh Kedua Musim

Conceição berjanji untuk bekerja keras membawa Milan kembali ke jalur yang benar. Dengan sedikit waktu untuk mempersiapkan pertandingan melawan Juventus, ia menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk keluhan atau alasan.

Baca Juga:  Kalahkan Juara Bertahan Tanpa Perlawanan, LavAni Perkasa di Final Four Proliga 2025

“Kami akan melakukan segalanya untuk mencapai target, termasuk kembali ke Liga Champions. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan saya percaya pada skuad ini,” pungkasnya.

Dengan visi dan pendekatan tegasnya, Conceição diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Milan, meski tantangan besar telah menanti di depan. Hasil pertandingan melawan Juventus akan menjadi ujian pertama sejauh mana dampak yang bisa ia berikan dalam waktu singkat.

Back to top button