10.000 Orang Gelar Unjuk Rasa di London, Serukan Gencatan Senjata Jalur Gaza

Sekitar 10.000 orang menggelar aksi unjuk rasa di London, Inggris, pada Sabtu (7/9/2024), menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan meminta penghentian pasokan amunisi ke Israel.
Dengan titik awal di Piccadilly Circus, pusat kota London, massa kemudian berjalan menuju Kedutaan Besar Israel sebagai bagian dari demonstrasi nasional ke-19 sejak Oktober tahun lalu, demikian laporan BBC yang dikutip Minggu (8/9/2024).
Membawa bendera Palestina, para pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan penghentian total pasokan senjata ke Israel, mengingat lebih dari 40.000 orang telah tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak 11 bulan lalu.
Pada Senin (2/9/2024), pemerintah Inggris mengumumkan penangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel setelah tinjauan, dengan peringatan bahwa ada risiko jelas bahwa ekspor senjata tertentu dari Inggris ke Israel mungkin digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius hukum humaniter internasional.
Ke-30 lisensi tersebut mencakup komponen untuk pesawat militer, helikopter, drone, dan item yang mendukung penargetan darat, kecuali komponen Inggris untuk program jet tempur F-35.
Sambil meneriakkan slogan pro-Palestina, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah Inggris untuk berbuat lebih banyak guna menghentikan pembunuhan yang sedang berlangsung.
Israel telah membombardir Jalur Gaza nyaris tanpa henti sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Selain menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, kampanye militer tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah yang dihuni 2,3 juta orang, membuat sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan terancam kelaparan.
Â