News

Wisma Atlet Si Jalak Harupat Disiapkan Jadi Sekolah Rakyat


Wisma Atlet Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tengah dipersiapkan sebagai lokasi Sekolah Rakyat yang merupakan program pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Lokasi tersebut langsung ditinjau oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Kamis (29/5/2025). Di gedung berkapasitas 184 orang dengan 44 kamar tersebut, Sekolah Rakyat akan mendukung cita-cita anak bangsa karena sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang baru dan representatif untuk dijadikan asrama sekaligus ruang belajar bagi para siswa.

“Kita harus berjuang bersama-sama untuk anak-anak kita. Ini kesempatan yang baik dari Presiden. Jangan pernah putus asa dari rahmat Tuhan. Anak-anak ini harus tumbuh menjadi anak-anak tangguh yang kelak berkontribusi dalam Indonesia Emas 2045,” ujar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.

Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul berdialog dengan orang tua calon siswa dan siswa Sekolah Rakyat. Suasana dialog berlangsung hangat, penuh semangat, dan haru, yang menggambarkan harapan besar masyarakat terhadap kehadiran Sekolah Rakyat.

Salah satu calon siswa, Panca Jaelana (13 tahun), membacakan Pancasila dengan percaya diri dan menyampaikan cita-citanya menjadi pemain sepak bola profesional. Ayah dari Panca, Tatang, seorang pekerja harian dengan penghasilan Rp75.000 per hari, mengungkapkan harapan besarnya atas kehadiran Sekolah Rakyat.

Baca Juga:  Begal Modus Debt Collector Beraksi di Bekasi, Mobil Dibawa Kabur Sopir Dianiaya

“Saya ingin anak saya sejajar dengan orang lain,” ucap Tatang.

Harapan Tatang tersebut direspons Gus Ipul. Ia menegaskan semua pihak harus bergandengan tangan menyukseskan Sekolah Rakyat.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Supardian menyatakan alasan di balik pemilihan lokasi Sekolah Rakyat untuk sementara.

“Kami menyiasati waktu yang sempit. Wisma Atlet yang paling siap dan layak karena semua kebutuhan dasar pembelajaran bisa dipenuhi di sini,” tuturnya.

Keunggulan lokasi ini tidak hanya dari sisi infrastruktur, karena Wisma Atlet berada dalam kawasan olahraga yang dilengkapi dengan lapangan sepak bola, kolam renang, dan arena softball. Fasilitas ini akan dimanfaatkan sebagai bagian dari kegiatan pengembangan karakter dan kebugaran siswa Sekolah Rakyat.

Baca Juga:  Masih Benahi Internal, Olly Sebut Kongres PDIP Bisa Digelar di Akhir Tahun

Menanggapi potensi tumpang tindih penggunaan dengan kegiatan olah raga lain, Supardian memastikan hal tersebut telah diantisipasi. Penggunaan Wisma Atlet untuk Sekolah Rakyat tidak akan mengganggu agenda olahraga yang ada.

“Kalau ada event olahraga besar, atlet bisa ditempatkan di lokasi lain yang sudah kami siapkan. Bahkan siswa Sekolah Rakyat bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat yang berolahraga di kawasan ini, terutama saat akhir pekan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, lokasi permanen Sekolah Rakyat juga telah disiapkan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, dengan luas lahan 7,6 ditambah 5 hektare.

Saat ini pembangunan sekolah di lokasi tersebut sedang disiapkan oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum, dengan target selesai pada akhir tahun ajaran 2025.

“Lokasi ini jauh dari kebisingan, cocok untuk sistem asrama. Insyaallah akan menjadi tempat belajar yang kondusif untuk jenjang SD, SMP, dan SMA,” katanya.

Sekolah Rakyat di Desa Lebak Muncang nantinya dirancang untuk menampung hingga 1.000 siswa, lengkap dengan berbagai fasilitas pendidikan dan pengasuhan yang sesuai standar. Untuk jenjang SD, pendekatan khusus kepada orang tua sedang dilakukan mengingat anak usia dini perlu penyesuaian sebelum tinggal terpisah dari keluarga.

Baca Juga:  Pakar Desak KPK Usut Dugaan Pemborosan Subsidi Pupuk Rp2,92 Triliun Libatkan Pupuk Indonesia

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Kabupaten Bandung Ali Syakieb juga menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran Sekolah Rakyat:

“Sekolah Rakyat mampu mengubah cara pandang masyarakat. Ini bukan program jangka pendek, ini menyasar manusia dan masa depan mereka,” tuturnya.

Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menegaskan Sekolah Rakyat adalah bentuk investasi spiritual jangka panjang.

“Sekolah Rakyat adalah alat menaikkan kapasitas generasi penerus. Ini bukan tugas kedinasan biasa, melainkan tugas spiritual. Hasilnya baru akan terlihat mulai sekarang sampai 20 tahun ke depan,” paparnya.

Sekolah Rakyat di Kabupaten Bandung bukan hanya tentang pendidikan formal, melainkan ikhtiar kolektif negara, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menghadirkan masa depan yang lebih adil dan manusiawi bagi anak-anak Indonesia.

Back to top button