WhatsApp Mulai Tampilkan Iklan di Tab Updates, Ini Penjelasan Meta


WhatsApp, aplikasi perpesanan milik Meta Platforms, resmi akan menampilkan iklan di dalam aplikasinya. Langkah ini menandai perubahan besar dalam filosofi awal aplikasi yang dulu dijanjikan bebas iklan oleh para pendirinya.

Mulai Senin (17/6), iklan akan muncul di tab Updates—bagian yang digunakan oleh lebih dari 1,5 miliar pengguna setiap hari. WhatsApp menegaskan bahwa iklan tidak akan muncul di ruang percakapan pribadi atau grup, dan pesan tetap terenkripsi secara end-to-end.

“Pengalaman berkirim pesan pribadi tidak berubah. Pesan pribadi, panggilan, dan status tidak digunakan untuk menampilkan iklan,” tulis WhatsApp dalam blog resminya.

Namun, iklan tetap akan ditargetkan berdasarkan informasi seperti usia pengguna, lokasi, bahasa yang digunakan, hingga interaksi mereka dengan kanal dan konten di dalam aplikasi. Meta juga menambahkan bahwa pesan pribadi, panggilan, dan grup yang diikuti pengguna tidak akan dimanfaatkan untuk iklan.

Langkah ini merupakan bagian dari tiga fitur monetisasi baru yang diumumkan WhatsApp. Selain iklan di tab Updates, kanal juga dapat mengenakan biaya langganan bulanan untuk memberikan konten eksklusif kepada pengikutnya. Sementara itu, pemilik bisnis dapat membayar untuk mempromosikan kanal mereka agar lebih mudah ditemukan pengguna baru.

Langkah ini menunjukkan dorongan agresif Meta untuk menggali potensi keuntungan dari WhatsApp, yang selama ini relatif tidak dimonetisasi dibandingkan dengan lini bisnis Meta lainnya seperti Facebook dan Instagram.

Pada tahun 2025, Meta mencatat pendapatan global sebesar USD 164,5 miliar. Dari jumlah itu, sebesar USD 160,6 miliar atau lebih dari 97 persen berasal dari iklan—menunjukkan ketergantungan besar perusahaan pada model bisnis berbasis iklan.

WhatsApp didirikan pada 2009 oleh Jan Koum dan Brian Acton dengan janji “tanpa iklan, tanpa permainan, tanpa trik.” Namun sejak diakuisisi Facebook pada 2014 dan ditinggalkan para pendirinya, arah kebijakan berubah drastis.

Kini, janji itu tinggal sejarah.

Exit mobile version