Arena

Jay Idzes dari Citayam: Wajah Viral, Cuan Mengalir


Di antara jalan lingkar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang temaram, suara sorak-sorai ribuan pendukung Timnas Indonesia menggema, mengisi setiap sudut pintu tribun. 

Di balik kerumunan, Hanafi Noviansyah, sosok pria asal Citayam, tak menyangka bahwa wajahnya yang dianggap mirip bek Timnas Jay Idzes akan menjadi awal dari cerita yang mengubah hidupnya.

Dari Tribun Stadion ke Sorotan Media

Ketika layar stadion menampilkan wajahnya dengan tulisan “Si Paling Mirip,” sorakan penonton langsung mengarah padanya. Hanafi, yang kala itu hanya ingin menikmati pertandingan Timnas, mendadak menjadi pusat perhatian. 

“Saya cuma datang untuk nonton bola, tiba-tiba jadi viral. Rasanya gak nyangka,” kenangnya dengan tawa kecil.

Kemiripan wajah itu tidak hanya menjadi bahan candaan di stadion, tetapi juga membawa Hanafi ke dunia yang belum pernah ia bayangkan. Tawaran tampil di acara televisi, undangan kolaborasi dari merek lokal, hingga kontrak endorsement berdatangan. 

Baca Juga:  Regulasi Belum Jelas, Etho Ogah Buru-buru Tunjuk Pelatih Timnas di SEA Games 2025

Tak hanya itu, akun media sosialnya kebanjiran pengikut baru. Bahkan, Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen sendiri sempat memberikan tanda suka pada unggahan Hanafi.

“Alhamdulillah, followers Instagram saya terus bertambah. Rasanya senang banget bisa dilihat langsung oleh pemain Timnas,” ujar Hanafi, matanya berbinar penuh semangat.

Momen Berharga: Bertemu ‘Sang Kembaran’

097376600_1731549503-Mirip_Jay_Idzes__Hanafi_dari_Citayam_Akhirnya_Bertemu_dengan_Kembarannya_di_Jakarta_2.jpg

Namun, puncak kebahagiaan Hanafi adalah ketika ia dipertemukan langsung dengan Jay Idzes di hotel tempat Timnas Indonesia menginap. Melalui bantuan Manajer Timnas, Sumardji, Hanafi akhirnya dapat bertatap muka dengan pemain yang wajahnya telah menjadi bagian besar dari perjalanan hidup barunya.

“Saya tahu kamu, saya tahu,” kata Idzes dengan senyum lebar ketika menghampiri Hanafi di belakang pagar pembatas. Hanafi hanya bisa tersenyum sambil menyerahkan jersey Timnas untuk ditandatangani. 

“Rasanya gak percaya. Itu momen yang gak akan saya lupakan seumur hidup,” ujarnya.

Baca Juga:  Bastoni Puji Kelincahan Lamine Yamal: Mungkin Sayap Terbaik Dunia Saat Ini

Keberuntungan yang Membawa Cuan

Hanafi kini menikmati perubahan hidup yang signifikan. Dengan tawaran endorsement yang terus berdatangan, ia mulai merasakan manisnya penghasilan dari dunia digital. 

“Doakan rezeki saya terus lancar. Ini semua bonus yang gak pernah saya bayangkan sebelumnya,” katanya penuh syukur.

Namun, keberuntungan ini juga memiliki tantangan. Di tengah pujian dan dukungan, ia tak lepas dari komentar negatif di media sosial. 

“Kalau ketemu langsung sih orang-orang baik. Tapi di sosmed, ya ada aja yang ngomong gak enak. Saya anggap itu bagian dari perjalanan,” ujarnya dengan bijak.

Fenomena ‘Doppelganger’ dan Hikmah Kemiripan

Kemiripan Hanafi dengan Jay Idzes mengingatkan pada konsep doppelganger, istilah yang merujuk pada kembaran seseorang. Dalam mitos, doppelganger sering dianggap sebagai pertanda baik atau buruk. 

Namun, bagi Hanafi, wajahnya yang mirip Idzes adalah tanda keberuntungan. Dalam perspektif Islam, ini bisa dilihat sebagai qarun—berkah yang tak terduga dan membawa perubahan besar dalam hidupnya.

Baca Juga:  Kesampingkan Piala Dunia U-17, Nova Arianto Minta Evandra Cs Fokus Hadapi Korut

“Saya percaya ini semua ada hikmahnya. Kadang, keberuntungan datang dari arah yang gak kita duga,” ujar Hanafi.

Dari Citayam Menuju Dunia Gemerlap

Hanafi Noviansyah adalah bukti nyata bahwa takdir bisa bekerja dengan cara yang misterius. Dari seorang pria biasa di Citayam, ia kini melangkah ke dunia gemerlap yang sebelumnya hanya ada dalam imajinasi. 

Namun, ia tak hanya menikmati keberuntungan ini untuk dirinya sendiri. Dengan rendah hati, Hanafi berharap dapat terus membawa kebaikan melalui kesempatan yang ia peroleh.

Kisahnya adalah inspirasi bagi banyak orang: bahwa hidup sering kali penuh kejutan, dan yang terpenting adalah bagaimana kita menerima dan memanfaatkannya dengan bijaksana. Seperti pertandingan bola, hidup kadang dipenuhi momen tak terduga yang membawa kita ke level permainan yang lebih besar.

Back to top button