News

Wamensos Tegaskan Sekolah Rakyat Bukan Sekadar Bangun Gedung, tapi Merajut Harapan Bangsa


Publik jangan dulu salah paham soal program Sekolah Rakyat yang sedang digencarkan pemerintah. Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan program ini merupakan gerakan strategis menuntaskan kemiskinan dan sekaligus ‘jembatan’ harapan baru bagi bangsa.

“Ini bukan sekadar bangun gedung sekolah. Ini membangun harapan. Waktu kita sosialisasi di Temanggung, seorang ibu sampai menangis di depan Pak Menteri Sosial. Bukan karena sekolahnya megah, tapi karena anaknya yang dulu putus sekolah sekarang punya harapan lagi,” ujar Agus di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Dia menjelaskan, program ini sudah menjadi kebutuhan mendesak masyarakat miskin dan miskin ekstrem terhadap akses pendidikan yang setara dan bermartabat. Agus bilang, Sekolah Rakyat menjadi bagian dari transformasi besar Kemensos dari program pasif ke arah pemberdayaan aktif.

Baca Juga:  Polemik Ijazah Jokowi, Pengamat Hukum: Tak Perlu Merasa Difitnah, Cukup Segera Buktikan Keasliannya

“Harus ada kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dunia usaha, maupun masyarakat sipil. Tanpa itu, semangat pemberdayaan tidak akan tumbuh berkelanjutan,” jelas Agus.

Agus mengatakan program ini akan ditargetkan mencapai 100 titik Sekolah Rakyat dan akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing wilayah. Ia pun mengungkap Sekolah Rakyat akan memuat jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA dengan kapasitas total sekitar 1.000 siswa per titik.

“Kalau Pemda bisa wujudkan satu sekolah rakyat per kabupaten atau kota, kita bisa punya 500 sekolah dengan kapasitas 500 ribu siswa dari keluarga miskin. Itu akan menjadi lompatan besar dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas,” jelasnya.

Baca Juga:  Jakarta bakal Lumpuh, Unjuk Rasa Akbar Ribuan Ojol dan Taksi Online Serbu Ibu Kota 20 Mei

Dia optimistis target Juli akan tercapai meskipun hanya tersisa kurang dari dua bulan lagi. Ia menjelaskan kerja kolaboratif lintas kementerian sedang berjalan, termasuk dengan Kemendikbud, Kementerian PAN-RB, BKN, Kemenag, dan Kementerian PUPR.

“Yang jelas kita berharap perintah presiden untuk 100 titik sekolah rakyat itu di tahun ini bisa berjalan,” ucapnya.
 

Back to top button