Wamensos Prihatin Warga Keenakan dapat Bansos Jadi Malas Tingkatkan Kemampuan Diri


Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengungkap tantangan pemerintah dalam mengalokasikan bantuan sosial (bansos) adalah warga yang terlalu nyaman menjadi penerima. Hal ini menyebabkan mereka enggan meningkatkan kualitas diri.

“Ini adalah problem pola pikir yang belum clear sehingga masyarakat merasa nyaman menerima bansos-bansos dan cenderung enggan meningkatkan kapasitas diri,” kata Agus dalam acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2025).

Agus mengatakan Kementerian Sosial harus rutin memberikan sosialisasi untuk membangkitkan semangat masyarakat memberdayakan diri.

“Saya sama Menteri kasarnya setiap Minggu keliling keseluruh titik-titik yang ada di Indonesia untuk sosialisasi tentang program pemberdayaan masyarakat. Kami katakan, bapak-bapak ibu-ibu jangan berhenti dan menikmati atau berada di zona nyaman bantuan sosial,” jelasnya.

Agus mengaku telah meminta bantuan Kantor Komunikasi Kepresidenan, atau Presidential Communication Office (PCO), untuk menyukseskan sosialisasi tersebut. Sebab langkah tersebut perlu dilakukan agar masyarakat tidak terus menjadi penerima bansos dan bisa memberdayakan diri mereka.

Problem pembedayaan bukan hanya problem intervensi atau dukungan program tetapi ada persoalan mendesak yang saya minta nanti kepada kawan-kawan di PCO juga bekerja sama,” tuturnya.

Sebelumnya Kementerian Keuangan pada Jumat (23/5/2025) mengumumkan pemerintah telah menggelontorkan belanja bansos sebesar Rp43,6 triliun per 30 April 2025 atau setara dengan 32,3 persen dari pagu APBN 2025.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Mei 2025 di Jakarta, mengatakan nilai realisasi itu terakselerasi sebesar 12,1 persen dari catatan terakhir pada Maret 2025 yang sebesar Rp38,9 triliun, atau bertambah Rp4,7 triliun dalam satu bulan.

Tambahan realisasi terlihat pada belanja Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) menjadi Rp15,4 triliun untuk 96,7 juta peserta atau bertambah sekitar Rp3,8 triliun dari catatan terakhir pada Maret 2025.

Sedangkan bansos untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bertambah sekitar Rp700 miliar menjadi Rp7,4 triliun yang diterima oleh 798,2 ribu mahasiswa.

Sementara untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Program Indonesia Pintar (PIP) nilai realisasinya masih sama seperti data terakhir Maret, yakni masing-masing Rp7,3 triliun, Rp10,9 triliun, dan Rp1,5 triliun.

Exit mobile version