Pemkot Makassar terus mengembangkan konsep Makassar Metaverse (Makaverse). Konsep itu merupakan pemanfaatan teknologi digital dalam hal pelayanan publik melalui duplikasi dari dunia nyata ke virtual.
“Makaverse di masa sekarang fokus pada pelayanan publik. Dan nanti, tidak lagi terbatas dibuka mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore, tetapi pelayanan terbuka selama 24 jam oleh avatar (pelayanan di dunia maya),” kata Wali Kota Makassar, Mohammad Ramadhan ‘Danny’ Pomanto seperti dilansir Antara, Sabtu (9/12/2023).
Konsep metaverse ini telah diperkenalkan ke publik sejak Maret 2022, karena ini merupakan sebuah duplikasi pelayanan dari dunia nyata ke dunia maya atau secara virtual. Penerapan konsep makaverse tersebut, kata dia, memiliki banyak manfaat baik untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Untuk masa lalu, konsep Makaverse dibutuhkan sebagai wujud proteksi terhadap sejarah masa lalu Kota Makassar. Sehingga ke depan tidak mudah untuk diduplikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sedangkan di masa depan, melalui konsep metaverse maka Pemerintah Kota sudah melakukan simulasi terkait kebijakan yang akan dijalankan nantinya. Menurutnya, konsep Makaverse penting untuk diterapkan agar masyarakat tidak gampang didikte pihak yang memiliki kekuatan teknologi.
“Jadi, mana kebijakan yang rendah resistensinya itu yang kita jalankan. Apalagi ke depan, generasi muda kita akan tidak belajar menggunakan buku tapi melalui VR (virtual reality) dengan menggunakan alat oculus,” kata pria disapa akrab Danny Pomanto ini.
Penerapan konsep Makaverse, kata Danny, nantinya di mulai dari lorong atau gang yang merupakan sel sebuah kota, mengingat sejak awal menjabat telah menjadikan lorong-lorong bagian dari pembangunan.
Selain itu, pihaknya sudah membuat database dalam bentuk Quick Response (QR) Code di Lorong Wisata. Dalam QR Code tersebut sudah ada ID, KTP, data keluarga, digital address berupa titik koordinat, data kesehatan, hingga data keuangan.
Meski akan menghadapi banyak tantangan ke depan, Danny Pomanto tetap optimistis konsep makaverse bisa diterapkan paling tidak mulai dari hal yang paling kecil yakni dari lorong.
“Insya Allah selesai, kita mulai dari hal yang paling kecil yaitu di lorong-lorong karena kita menganggap lorong adalah sel kota. Masalah paling kompleks ada di lorong. Mulai dari kemiskinan, kriminal, derajat kesehatan rendah, dan juga menjadi bagian dari mitigasi sosial,” ungkapnya.