Wakil Ketua DPR: Program CKG Sangat Bermanfaat bagi Rakyat, Wujud Kehadiran Negara

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menilai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini sudah resmi dimulai, akan sangat bermanfaat bagi rakyat.
“Ini menjadi wujud kehadiran negara di APBN 2025. Kami melihat pemerintahan Pak Prabowo Subianto terus melakukan berbagai penguatan dalam hal kesejahteraan rakyat, termasuk program CKG ini menjadi peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Cucun di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Cucun sendiri telah mendukung program CKG sejak awal ketika tim kerja pemerintahan Prabowo menyampaikan program-program kerjanya kepada DPR.
Namun, dia mengingatkan agar pengawasan serius dilakukan agar program itu tidak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab.
“Program Cek Kesehatan Gratis akan sangat bermanfaat bagi rakyat, khususnya untuk masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan akses layanan kesehatan,” kata Cucun.
Ia menjelaskan masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun plus 30 hari.
Dia pun mengapresiasi sistem yang mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama itu.
“Jadi masyarakat sebaiknya memanfaatkan sebaik-baiknya program ini untuk lebih mengetahui lagi status kesehatannya masing-masing. Dan jika diketahui ada masalah risiko kesehatan, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.
Untuk itu, dia pun meminta pemerintah pusat terus memantau pelaksanaan CKG hingga ke daerah-daerah terpencil, khususnya di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.
“Maka pengawasan terhadap teknis-teknis di lapangan harus dilakukan dengan ketat sehingga program CKG betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan membagi tiga jenis pemeriksaan sesuai dengan siklus hidup. Berikut adalah pembagiannya lengkapnya:
A. Bayi Baru Lahir
1. Kekurangan hormon tiroid bawaan – Deteksi hipotiroid kongenital.
2. Kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD) – Skrining defisiensi G6PD.
3. Kekurangan hormon adrenal bawaan – Deteksi gangguan adrenal kongenital.
4. Penyakit Jantung Bawaan Kritis – Skrining penyakit jantung bawaan.
5. Kelainan Saluran Empedu – Pemeriksaan atresia bilier.
6. Pertumbuhan (Berat Badan) – Pemantauan tumbuh kembang bayi.
B. Balita dan Anak Prasekolah
1. Pertumbuhan – Pemantauan berat dan tinggi badan.
2. Perkembangan – Evaluasi perkembangan kognitif dan motorik.
3. Tuberkulosis
4. Telinga
5. Mata
6. Gigi
7. Talasemia – Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun jika ada riwayat keluarga.
8. Gula Darah – Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun.
C. Dewasa dan Lansia
1. Merokok
2. Tingkat Aktivitas Fisik
3. Status Gizi
4. Gigi
5. Tekanan Darah
6. Gula Darah
7. Risiko Stroke dan Risiko Jantung (≥ 40 tahun)
8. Fungsi Ginjal (≥ 40 tahun)
9. Tuberkulosis
10. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
11. Kanker Payudara (≥ 30 tahun)
12. Kanker Leher Rahim (≥ 30 tahun)
13. Kanker Paru (≥ 45 tahun)
14. Kanker Usus Besar (≥ 50 tahun)
15. Mata
16. Telinga
17. Jiwa
18. Hati (Hepatitis B, C, Sirosis)
19. Calon Pengantin (Anemia, Sifilis, HIV)
20. Geriatri (≥ 60 tahun) – Pemeriksaan kesehatan lansia.