VAR Liga 1 Bikin Fair Play, Tapi Alur Pertandingan Jadi Molor


PT Liga Indonesia Baru (LIB) menilai penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pada separuh musim Liga 1 2024/2025 telah membawa dampak positif, meskipun menuai kritik terkait waktu pemeriksaan. Teknologi ini, yang diterapkan dalam 153 pertandingan sejauh ini, dinilai mampu meningkatkan keadilan dan kualitas pertandingan.

Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, menyatakan bahwa VAR adalah wujud nyata dari komitmen Liga 1 untuk menciptakan kompetisi yang lebih transparan.

“Statistik menunjukkan bahwa teknologi ini telah memberikan dampak signifikan dalam membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat,” kata Asep dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/1).

Selama 153 pertandingan, VAR telah digunakan untuk memeriksa 642 insiden, dengan rata-rata 4,2 pemeriksaan per pertandingan. Berikut statistik waktu pemeriksaan berdasarkan jenis insiden:

  • 61,9 detik: Rata-rata waktu pemeriksaan VAR secara keseluruhan.
  • 44,2 detik: Rata-rata waktu untuk memeriksa insiden gol.
  • 164,7 detik: Rata-rata waktu untuk insiden kartu merah.
  • 60,2 detik: Rata-rata waktu untuk insiden penalti.

Keputusan Krusial yang Diubah oleh VAR

Dari 66 on-field review (OFR), sebanyak 58 keputusan diubah berdasarkan bukti visual yang ditampilkan VAR. Selain itu, dari 576 pemeriksaan VAR tanpa OFR, sebanyak 556 keputusan dikonfirmasi, dan 20 keputusan diubah.

VAR juga terbukti efektif dalam memastikan keputusan-keputusan penting, seperti gol, penalti, dan kartu merah, didasarkan pada fakta yang jelas. Dalam beberapa pertandingan, VAR berhasil mengidentifikasi pelanggaran yang luput dari pengamatan wasit, sehingga membantu menjaga keadilan dan meningkatkan integritas kompetisi.

Kritik terhadap Waktu Pemeriksaan

Meski demikian, VAR juga menghadirkan tantangan, terutama terkait waktu yang dihabiskan untuk pemeriksaan. “Kami memahami bahwa ada kritik terkait waktu yang dihabiskan, terutama dalam kasus kartu merah yang rata-rata membutuhkan lebih dari dua menit,” ujar Asep.

Ia menambahkan bahwa hal ini menjadi bagian dari evaluasi bersama Komite Wasit untuk mempercepat proses tanpa mengurangi akurasi.

Meskipun waktu pemeriksaan rata-rata 61,9 detik dianggap singkat, dalam pertandingan yang intens, ini tetap terasa mengganggu alur permainan bagi pemain dan penonton. PT LIB berkomitmen untuk terus menyempurnakan penerapan VAR agar tidak hanya menciptakan keadilan, tetapi juga menjaga kenyamanan pertandingan.

Dengan hasil separuh musim ini, VAR menunjukkan potensinya sebagai alat yang mampu membawa kompetisi Liga 1 ke level yang lebih tinggi. Namun, evaluasi dan peningkatan terus diperlukan agar teknologi ini dapat sepenuhnya diterima oleh seluruh elemen sepak bola Indonesia.

Exit mobile version