News

Usung Duet Airlangga-Zulhas, PAN dan Golkar Miliki Dua Modal Besar

Setidaknya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar memiliki dua keunggulan, yakni kesamaan ideologi dan memiliki vote getter. Dua hal ini bisa dijadikan modal kuat dalam mengusung para ketumnya, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand), Aidinil Zetra mengatakan antara PAN dan Golkar sejatinya memiliki kesamaan ideologi, sehingga memudahkan dalam menyatukan visi dan misi sebagai paslon. Keunggulan ini, sambung dia, tak dimiliki koalisi lainnya.

“Dari segi ideologi kedua partai ini agak berdekatan, sehingga tidak terlalu sulit menyatukan posisi kebijakan (policy position),” kata Aidinil saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Minggu (28/5/2023).

Baca Juga:  RI Ranking Dua Tertinggi Penyakit TBC di Dunia, Golkar Dukung Pemberian Vaksin Bill Gates

Dari sisi persyaratan pun, tutur Aidil, kedua partai ini sudah memenuhinya, sudah melewati ambang batas atau presidential threshold sebesar 20 persen. “Karena mereka sudah memiliki kursi sebanyak 22,43 persen. Dimana Partai Golkar, memiliki kursi sebanyak 85 kursi (14,78 persen) dan PAN memiliki Kursi: 44 (7,65 persen),” jelas Aidinil.

Selain kesamaan ideologi serta terpenuhinya syarat pencalonan, koalisi kedua partai ini tentu memerlukan juru kampanye yang bisa membuat kepercayaan masyarakat. Dari sisi ini, PAN secara khusus memiliki keunggulan.

Sebab, partai matahari putih ini memiliki sederet kader dari kalangan selebriti yang popularitasnya tak perlu diragukan, tingkat kesukaan dan kepercayaan masyarakat pun terbilang tinggi. Sehingga akan memudahkan saat berkampanye.

Baca Juga:  Prabowo Terbang ke Brunei, akan Terima Gelar Kehormatan dari Sultan Bolkiah

“Kalau berkaca dari pemilu selama ini, bisa dikatakan caleg-caleg PAN memiliki nilai tinggi di mata pemilih sebagai vote getter. sehingga berkontribusi cukup positif terhadap peningkatan suara,” kata peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro kepada Inilah.com, Jakarta, Minggu (28/5/2023).

Keberadaan vote getter ini, sambung dia, bisa menguntungkan untuk menggaet pemilih muda. Bila pemilih dari kalangan milenial dan generasi Z bisa diraih, tentu memuluskan langkah PAN dan Golkar meraih kemenangan, mengingat kedua kalangan tersebut adalah pemilih mayoritas dalam Pemilu 2024.

“Mengena atau related dengan concern dari pemilih-pemilih muda generasi z atau millenial, juga bagaimana cara mereka dalam melakukan sosialisasi,” tutur dia menambahkan.

Baca Juga:  Tak Berpihak pada Kalangan Pesantren, Nahdlatul Ulama Bekasi Protes Keras Kebijakan Dedi Mulyadi

Back to top button