Usai OPM Bunuh Satu Prajurit, TNI Tutup Seluruh Akses di Wilayah Jayawijaya

Komando Distrik Militer (Kodim) 1702 Jayawijaya sudah menyebar anggotanya untuk menutup ruang gerak Organisasi Papua Merdeka (OPM )di daerah setempat guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas yang kondusif.
Dandim 1702 Jayawijaya Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Arh Reza ChA Mamoribo mengatakan pihaknya sesuai tugas dan tanggung jawab selalu membantu aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat dalam menciptakan kamtibmas yang aman.
“Kami selama ini berkolaborasi bersama pihak kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas di antaranya menggelar patroli bersama, razia bukan di rumah masyarakat melainkan di jalan-jalan. Razia yang digelar untuk menutup ruang gerak dari anggota OPM,” katanya di Wamena, Senin (16/6/2025).
Menurut dia, masyarakat tidak boleh mendengar informasi yang tidak benar bahwa aparat keamanan TNI-Polri akan melakukan razia ke rumah-rumah warga.
“Kami sekali lagi pastikan informasi itu tidak benar. TNI dan Polri tidak berpikir dan berniat sama sekali melakukan razia sampai ke rumah-rumah masyarakat, maka tidak perlu menanggapi informasi itu,” ujarnya.
Dia menegaskan untuk situasi kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya sejauh ini masih dapat dikendalikan oleh aparat keamanan baik TNI dan Polri.
“Masyarakat tidak usah khawatir tentang situasi kamtibmas, karena sampai dengan detik ini aparat keamanan masih dapat mengendalikan. Masyarakat beraktivitas saja seperti biasa tetapi harus memperhatikan aspek keamanan diri dan keluarga,” katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat ketika melihat dan mengetahui wajah-wajah yang tidak familiar di kampung, kelurahan, distrik atau tempat tinggal untuk segera melaporkan ke aparat keamanan baik TNI maupun Polri.
“Imbauan ini sama persis seperti yang disampaikan pemerintah daerah, dan kami lihat di beberapa distrik sudah berjalan namun di beberapa distrik lainnya belum. Maka kami butuhkan dukungan masyarakat untuk sama-sama menjaga kamtibmas di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, Serka Seger Mulyana tewas dianiaya kelompok OPM saat sedang mengendarai sepeda motor di Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin (16/6/2025) pagi ini.