News

Tutup Perjalanan 2.800 KM, Bhikku Thudong 2025 Bawa Pesan Besar Toleransi dan Kedamaian Dunia


Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci, Soegiandi, membeberkan makna di balik perayaan Puja Waisak Thudong 2025 di kawasan Si Mian Fo, Riverwalk Island Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Rabu (14/5/2025) petang.

Acara tersebut menjadi momen sakral sekaligus menandai akhir perjalanan spiritual para Bhikkhu Thudong yang berjalan kaki sejauh 2.800 kilometer dari Thailand ke Candi Borobudur. Kini mereka bersiap kembali ke kampung halamannya.

Sogiandi mengatakan ada dua misi besar yang dibawa oleh para bhikku yakni tolerasnsi dan perdamaian dunia.

“Bhikkhu Thudong ini membawa misi besar: toleransi dan perdamaian dunia. Mereka hadir memberi teladan soal kesederhanaan, cinta kasih, dan semangat hidup,” kata Soegiandi.

Baca Juga:  Polisi Janji Percepat Penyelidikan Kasus Tanah Mbah Tupon

Soegiandi menambahkan, acara yang dihadiri sekitar 3.000 umat Buddha dan Tridharma bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan juga bentuk nyata dari trisuci atau tiga peristiwa suci dalam hidup Sang Buddha; kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafat menuju nirwana).

Puncak kegiatan Waisak tahun ini juga ditutup dengan penyerahan bantuan dari hasil pindapata dan sanghadana yang dikumpulkan pada 19 April lalu.

Ribuan karung sumbangan dari masyarakat, dikemas menjadi ratusan dus bantuan yang disalurkan kembali baik ke panti asuhan lintas agama maupun tempat ibadah berbagai kepercayaan. Adapula bantuan berupa uang tunai yang disalurkan ke beberapa vihara dan yayasan agama lainnya.

“Ini bentuk cinta kasih universal. Bantuan kami salurkan ke panti asuhan muslim, katolik, dan lainnya. Kami ingin tunjukkan bahwa di jalan Dharma, tidak ada sekat agama,” kata Soegiandi.

Baca Juga:  Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London

Ia menekankan, seluruh sumbangan dari masyarakat telah dimurnikan oleh para Bhikkhu. Para Bhikkhu Thudong tidak menyimpan apapun dari perjalanan mereka, hanya membawa mangkuk kosong sebagai simbol ketulusan dan pengorbanan.

Melalui perjalanan panjang yang penuh ketekunan ini, para Bhikkhu ingin menyampaikan pesan bahwa disiplin spiritual, hidup sederhana, dan kesabaran adalah landasan pentingdalam membangun kehidupan yang damai dan selaras.
 

Back to top button