Hangout

Trump akan Kenakan Tarif 100 Persen Film yang Diproduksi di Luar Negeri


Presiden Amerika Serikat Donald Trump Minggu (4/5/2025) mengumumkan tarif sebesar 100 persen pada film-film yang diproduksi di luar negeri. Trump menyebut industri film Amerika sedang mengalami kematian sangat cepat karena insentif yang ditawarkan negara-negara lain untuk menarik para pembuat film.

“Ini adalah upaya bersama oleh negara lain dan, oleh karena itu, merupakan ancaman bagi Keamanan Nasional. Selain itu, ini adalah pesan dan propaganda,” kata Trump di Truth Social.

Trump mengatakan dia memberi wewenang kepada lembaga pemerintah terkait, seperti Departemen Perdagangan, untuk segera memulai proses penerapan tarif 100 persen pada semua film yang diproduksi di luar negeri kemudian dikirim ke Amerika Serikat. “Kami ingin film dibuat di Amerika lagi,” tandas Trump.

Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan di X: “Kami sedang mengerjakannya.” Baik Lutnick maupun Trump tidak memberikan rincian tentang bagaimana tarif akan diterapkan.

Baca Juga:  Perempuan 77 Tahun Alami Sindrom Tangan Alien, Yuk Kenali Penyakit Ini?

Tidak jelas apakah tarif akan berlaku untuk film-film yang ditayangkan di layanan streaming maupun yang ditayangkan di bioskop, atau apakah tarif akan dihitung berdasarkan biaya produksi atau pendapatan box office. Para eksekutif Hollywood tengah berupaya memilah rinciannya. Motion Picture Association, yang mewakili studio-studio besar, belum memberikan komentar langsung.

Pada bulan Januari, Trump menunjuk para veteran Hollywood Jon Voight, Sylvester Stallone, dan Mel Gibson untuk membawa Hollywood kembali lebih besar, lebih baik, dan lebih kuat dari sebelumnya. Produksi film dan TV telah meninggalkan Hollywood selama bertahun-tahun, berpindah ke lokasi dengan insentif pajak yang membuat biaya pembuatan film lebih murah.

Semua perusahaan media besar, termasuk Walt Disney, Netflix, dan Universal Pictures, melakukan syuting di luar negeri di negara-negara seperti Kanada dan Inggris.

Para pemimpin di Australia dan Selandia Baru menanggapi pengumuman tarif Trump dengan mengatakan bahwa mereka akan mengadvokasi industri lokal mereka. Beberapa film superhero Marvel telah difilmkan di Australia, sementara Selandia Baru menjadi latar belakang film The Lord of the Rings.

Baca Juga:  Wamen Veronica Tan: Perempuan Kini Jadi Tulang Punggung, Bukan Sekadar Tulang Rusuk

Menurut firma riset ProdPro, pada 2023, sekitar setengah dari pengeluaran produser AS untuk proyek film dan TV dengan anggaran lebih dari US$40 juta dihabiskan di luar AS. Produksi film dan televisi telah turun hampir 40 persen selama dekade terakhir di kota asal Hollywood, Los Angeles, menurut FilmLA, sebuah lembaga nirlaba yang melacak produksi di wilayah tersebut.

Kebakaran hutan pada bulan Januari mempercepat kekhawatiran bahwa para produser yang mungkin akan mencari pekerjaan di luar Los Angeles. Para operator kamera, desainer kostum, teknisi suara, serta pekerja di balik layar lainnya mungkin akan pindah dari kota itu daripada mencoba membangun kembali lingkungan mereka.

Baca Juga:  Kepergian Bunda Iffet, Pramono Pesan ke Slank Hindari Terpecah

Survei para eksekutif ProdPro menemukan California adalah tempat keenam yang paling disukai untuk pembuatan film dalam dua tahun berikutnya, setelah Toronto, Inggris, Vancouver, Eropa Tengah, dan Australia.

Para produser Hollywood dan serikat buruh telah mendesak Gubernur Gavin Newsom untuk meningkatkan insentif pajak negara bagian agar dapat bersaing lebih baik dengan lokasi lain.

Tarif film yang diusulkan Trump mengikuti serangkaian konflik perdagangan diprakarsai pemerintahannya, yang telah mengguncang pasar dan menyebabkan kekhawatiran akan resesi AS.

Mantan pejabat senior Perdagangan William Reinsch yang juga seorang peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, mengatakan pembalasan terhadap tarif film Trump akan sangat menghancurkan. “Balasan itu akan membunuh industri kita. Kita akan kehilangan lebih banyak daripada yang kita dapatkan,” katanya, seraya menambahkan akan sulit untuk mengajukan alasan keamanan nasional atau keadaan darurat nasional untuk film.

Back to top button