
INILAHSULSEL.COM – Seorang nelayan muda bernama Mading, yang berusia 28 tahun, dari Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dalam kondisi tragis setelah dugaan terkena ledakan bom ikan.
Peristiwa memilukan ini terjadi saat dia bersama empat rekan lainnya sedang mencari ikan di perairan Taka Tambuna.
Meskipun pencarian dilakukan oleh pemerintah dan warga setempat, tubuh Mading ditemukan tidak utuh pada hari Kamis (2/5/2024), menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan komunitasnya.
“Laporan Kapolsek Taka Bonerate, diduga terjadi insiden terkena ledakan bahan peledak (bom ikan) saat melakukan penangkapan ikan,” ujar Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Ujang Darmawan Hadi Saputra, Kamis (2/5/2024).
“Sekitar pukul 07.00 Wita, Mading bersama empat orang rekannya menggunakan jolloro melaut mencari ikan. Namun, hingga pukul 19.00 Wita mereka belum juga kembali ke daratan,” tambahnya.
Mayat Mading ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita, dalam keadaan tidak utuh, dengan kehilangan kepala dan lengan kanan. Kemudian, jasadnya dibawa ke daratan dan dimakamkan di TPU Desa Tambuna sekitar pukul 12.30 Wita.
Ujang menjelaskan bahwa rumah Mading ditemukan kosong, dengan dugaan bahwa istrinya dan anaknya telah kembali ke kampung halaman mereka di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Di sisi lain, keempat rekan Mading, yaitu Ical (30), Basri (27), Sopyan (24), dan Aril (18), tidak kembali ke Dusun Kampung Baru, Desa Tambuna.
Mereka diduga melarikan diri ke sanak saudara di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Ujang telah memerintahkan Kapolsek Taka Bonerate untuk menyelidiki kejadian ini.
Ujang menyatakan kekecewaannya karena peristiwa ini terulang dan menelan korban.
Dia mengungkapkan bahwa pada kasus sebelumnya, keluarga dan saksi-saksi cenderung menghilang atau tidak mau berbicara setelah kejadian.
“Padahal, korban adalah bagian dari masyarakat kita sendiri, dan seharusnya semua pihak bersatu dalam upaya mencegah terulangnya tragedi seperti ini,” tandasnya dengan nada menyayangkan.