
INILAHSULSEL.COM – Polisi telah mengungkap dugaan penyebab terjadinya ledakan yang mengakibatkan kebakaran dan menewaskan satu pekerja di Gedung PT Pokphand di kawasan KIMA, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kejadian ini berawal ketika seorang pekerja hendak melakukan pengelasan pada cerobong gedung yang mengalami kebocoran.
Menurut Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib, “Ada satu cerobong yang bocor, kemudian dilakukan pengelasan oleh salah seorang korban. Inilah yang menjadi penyebab ledakan dan percikan api.”
Aparat dari Polrestabes Makassar dan Polsek Tamalanrea telah turun melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Penyidik juga telah mengambil keterangan dari beberapa saksi di lokasi.
Insiden ini mengakibatkan 14 pekerja lainnya mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Pekerja yang meninggal dunia mengalami luka bakar akibat ledakan dan percikan api,” ujar Ngajib,
“Sehingga korban yang meninggal dunia memiliki luka melepuh bekas luka bakar,” tambahnya.
Ngajib menambahkan bahwa pihaknya akan meminta bantuan dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel untuk menyelidiki kejadian tersebut lebih lanjut.
Penyidik juga akan kembali melakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) hari ini untuk mendapatkan lebih banyak informasi terkait insiden tersebut.
“Untuk proses lebih lanjut kami akan lakukan proses olah TKP besok (hari ini) kita akan bersama tim Labfor dari Polda Sulawesi Selatan kemudian juga olah TKP juga dari tim Identifikasi,” imbuhnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa ledakan yang memicu kebakaran di Gedung PT Pokphand terjadi di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, pada hari Senin (1/4) sekitar pukul 14.30 Wita. Ledakan tersebut berasal dari lantai 8 mesin produksi PT Pokphand.
Menurut keterangan dari kepala pabrik yang bernama Huzaimah Tamrin, pada saat kejadian dia sedang berada di ruang rapat. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara ledakan yang getarannya terasa hingga ke ruang rapat tersebut.
“Awalnya, saksi sedang berada di ruang rapat sementara training sedang berlangsung untuk semua karyawan produksi. Kemudian terdengar ledakan dan getarannya terasa sampai ke ruang training,” ungkap Ngajib.
Ngajib menyatakan bahwa saksi kemudian segera menuju ke ruang produksi di lantai 8 untuk memeriksa kondisinya.
Di situlah saksi melihat kepulan asap tebal dan langsung melakukan evakuasi terhadap satu pekerja yang menjadi korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
“Saksi bersama beberapa karyawan naik ke lantai 8 dan menemukan banyak kepulan asap serta satu orang korban ledakan. Oleh karena itu, korban tersebut langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis,” jelasnya.
Seorang pekerja dinyatakan tewas dan 14 orang lainnya terluka saat terjadi musibah kebakaran disertai ledakan di area Feedmill atau pabrik produksi pakan ternak milik PT Charoen Pokphand Tbk asal Bangkok Thailand, di Kawasan Industri Makassar (KIMA) 17, Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Setelah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), ada satu korban meninggal dunia sudah dibawa ke Rumah Sakit Wahidin, dan ada 14 orang luka-luka,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib di lokasi kejadian, Senin malam (1/4/2024).
Kapolres menyatakan, dari informasi yang diterima kejadian tersebut pada pukul 14.30 Wita terdengar ledakan hingga menimbulkan asap putih di lokasi produksi pakan ayam tersebut. Selanjutnya, petugas menuju lokasi kejadian untuk memastikan hal tersebut termasuk melakukan penyelidikan.
“Untuk lebih lanjut, kita melakukan proses olah TKP. Dan besok kita laksanakan bersama tim Labfor Polda Sulsel, kemudian juga olah TKP dari tim Identifikasi (inafis) baru kita melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” paparnya.
Ngajib mengatakan sementara masih dalam proses penyelidikan penyebab kebakaran disertai ledakan di pabrik tersebut, dan saat ini sudah ada beberapa informasi awal diterima.
“Jadi, ada satu cerobong bocor, kemudian dilakukan pengelasan oleh seseorang, oleh korban (meninggal) tadi. Inilah penyebab ledakan dan juga ada percikan api, sehingga korban yang meninggal dunia itu mengalami luka lepuh,” ungkap dia.
Sedangkan korban lainnya, telah dilakukan pengecekan dan sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Tadjuddin Chalid di Jalan Paccerakkang dan RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan.
“Kita baru pengecekan di rumah sakit. Ini kita baru sampaikan, satu meninggal dan 14 luka-luka (luka lepuh),” kata mantan Kapolresta Kota Palembang ini.
Berdasarkan data korban ledakan disertai kebakaran tersebut masing-masing Andi Akbar meninggal dunia. Korban luka bakar 14 orang yakni Suhardin, Abd Hamid, Muh, Arifuddin, Husain Daeng Opi, Sumardi, M Ishar, Khukson, Muslimin, Deber Lobo, Julianis, Asri Jaya, Basir Erwin, dan Gunawan Hamzah.
Sebelumnya, tim Pemadam Kebakaran saat tiba di lokasi kejadian itu dilarang masuk ke lokasi pabrik oleh Satuan Pengamanan (Satpam) setempat dengan alasan kebakaran sudah terkendali.
“Informasi tentang kejadian itu tidak ada masuk melalui operator. Tapi, informasi kejadian kami ketahui melalui unggahan media sosial dan laporan ojek online yang melintas,” ujar Kepala Bidang Operasi Dinas Pemadaman Makassar Cakrawala saat dikonfirmasi wartawan.
Kabar yang beredar tersebut sekitar pukul 14.05 Wita, langsung ditindaklanjuti tim langsung menuju lokasi kebakaran, namun ketika armada berada di depan pabrik petugas Damkar dilarang masuk oleh Satpam pengamanan pabrik pakan setempat.
“Setiba di lokasi kejadian, petugas pemadam terkesan dihalang-halangi masuk ke dalam lokasi, dengan alasan keadaan sudah aman terkedali,” tandasnya.