Termasuk Harun Masiku, KPK Semangat Kejar 3 Buronan Korupsi Lainnya Pasca Penangkapan Paulus Tannos

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa pencarian terhadap empat buronan lainnya, termasuk Harun Masiku, masih terus dilakukan.
Hal ini disampaikan sebagai respons atas desakan sejumlah pihak setelah tertangkapnya Direktur Utama PT Sandipala Arthapura, Paulus Tannos, di Singapura.
“Masih aktif pencariannya (Harun Masiku dan buronan lainnya),” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, saat dihubungi wartawan pada Senin (27/1/2025).
Namun, Tessa enggan membeberkan detail proses pencarian para buronan, termasuk Harun Masiku, yang sedang dilakukan oleh tim penyidik. Menurutnya, informasi tersebut masih bersifat rahasia.”Belum bisa dibuka penyidik saat ini,” ujarnya.
Sebelumnya, mantan penyidik KPK Yudi Purnomo mengungkapkan harapannya agar tertangkapnya Paulus Tannos menjadi momentum untuk menangkap empat buronan KPK lainnya, termasuk Harun Masiku, yang merupakan mantan caleg PDIP.
“Tertangkapnya Tannos kita berharap koruptor-koruptor yang lain, yang kita tahu masih ada empat buron, termasuk Harun Masiku, juga bisa segera ditangkap di mana pun posisi mereka berada,” kata Yudi saat dihubungi wartawan pada Minggu (26/1/2025).
Yudi menilai penangkapan Paulus Tannos di Singapura merupakan langkah awal yang baik dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia juga mengapresiasi efektivitas perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura yang diteken pada 2022.
Sebelumnya, KPK mencatat empat buronan atau Daftar Pencarian Orang (DPO) yang belum tertangkap hingga laporan kinerja pimpinan periode 2019-2024.
1. Harun Masiku – Mantan caleg PDIP yang keberadaannya masih menjadi misteri hingga saat ini. Informasi terakhir menunjukkan jejaknya terendus hingga Filipina dan dikabarkan masuk dalam daftar DPT Pilkada 2024 di alamat Limo Kompleks Aneka Tambang IV RT 08/RW 02, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
2. Paulus Tannos – Direktur Utama PT Sandipala Arthapura yang terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. Sebelumnya, ia sempat terdeteksi di Thailand, tetapi upaya penangkapan gagal akibat keterlambatan penerbitan red notice. Paulus akhirnya ditangkap di Singapura pada 17 Januari 2025.
3. Kirana Kotama – Buronan kasus suap pengadaan kapal perang untuk pemerintah Filipina pada 2014. Kirana diduga memiliki status permanent resident di Amerika Serikat. KPK telah berkoordinasi dengan FBI dan Interpol untuk menangkapnya.
4. Hermansyah dan Emilya Said – Pasangan suami istri yang terseret dalam kasus suap AKBP Bambang Kayun. Jejak terakhir mereka terdeteksi di Singapura. KPK saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak berwenang di negara tersebut untuk memburu pasangan itu.