Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah menerima laporan dari 14 keluarga terkait korban hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza. Sejauh ini, pihak RS Polri baru menerima delapan kantong jenazah dari insiden tersebut.
“Iya, sampai hari ini tadi kita menerima total 14 keluarga yang anggota keluarganya diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza,” ujar Kabid DVI Rudokpol Pusdokes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi kepada awak media di depan Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).
“Sejauh ini nama-nama yang dilaporkan cocok dengan data yang tersebar selama ini,” tambahnya.
Menurut Ahmad, jumlah korban hilang yang dilaporkan bisa bertambah. Dia mengkhawatirkan adanya keluarga yang belum menyadari atau melaporkan orang hilang akibat insiden kebakaran di tempat umum tersebut.
“Karena tidak menutup kemungkinan ada korban yang sebenarnya ada di situ namun tidak ada keluarga yang melapor karena tidak sadar bahwa ada si korban di situ,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza. Kondisi jenazah yang hangus terbakar menjadi tantangan utama dalam proses ini.
“Untuk hasil (identifikasi korban) belum ada, karena kondisi korban terbakar hangus,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono, saat dihubungi wartawan, Sabtu (18/1/2025).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali melakukan pengambilan sampel data post mortem dari tubuh korban untuk keperluan identifikasi.
“Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari, dan ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).
Ahmad menambahkan bahwa proses identifikasi identitas korban kebakaran membutuhkan waktu yang tidak singkat, bahkan bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.
“Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar. Namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi. Sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.
Untuk memperkuat proses identifikasi jenazah, Ahmad mengungkapkan bahwa sampel data ante mortem dari keluarga korban, seperti DNA, sangat diperlukan.
“Pemeriksaan DNA kan perlu waktu. Jadi, DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga. Sama-sama kita cari profilnya, nanti kita bandingkan,” jelas Ahmad.
Hingga saat ini, RS Polri telah menerima delapan jenazah dari 14 korban yang dilaporkan hilang dalam insiden kebakaran di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.
Berikut daftar nama-nama korban yang dilaporkan hilang:
1. Aulia Belinda (28)
2. Deri Sauki (25)
3. Osima Yukari (25)
4. Aldrina (29)
5. Ade Aryti (29)
6. Sinta Amelia (20)
7. Indira Seviana Bela (25)
8. Keren Shalom J (21)
9. Intan Mutiara (26)
10. Desti
11. Zukhi F. Radja (42)
12. Chika Adinda Yustin (26)
13. Muljadi (56)
14. Dian Cahyanti (28)