Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyebut bahwa evaluasi atas prestasi tim bulu tangkis Indonesia sepanjang semester pertama 2025 baru menyasar jajaran pelatih, sementara para atlet belum dievaluasi secara menyeluruh.
Hal itu disampaikan Taufik menyusul minimnya gelar yang diraih skuad Merah Putih sepanjang musim ini. Sejauh ini, Indonesia baru meraih dua gelar di level BWF Super 300, masing-masing dari Thailand Masters dan Taipei Open.
“Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Saya sudah ultimatum juga,” ujar Taufik kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).
Ultimatum untuk Binpres dan Pelatih
Taufik menegaskan, PBSI telah memberikan waktu sejak awal tahun kepada para pelatih untuk membuktikan kinerjanya. Namun hingga pertengahan musim, belum ada perkembangan signifikan, bahkan di ajang bergengsi seperti Indonesia Open 2025, tak satu pun gelar mampu dipersembahkan.
“Sudah enam bulan lebih. Jangan hanya kejar ranking. Masyarakat maunya juara. Juara itu cuma satu, tidak ada juara dua,” katanya dengan nada tegas.
Mantan peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu juga mengkritik pola pikir yang hanya mengejar peringkat BWF. Menurutnya, ranking tinggi tidak berarti apa-apa jika tak dibarengi prestasi konkret berupa gelar juara.
“Jangan hanya mengejar ranking. Yang diinginkan masyarakat itu gelar. Juara itu ya juara. Bukan juara dua,” ujarnya.
Sektor Tertentu Terancam Terdegradasi
Lebih lanjut, Taufik mengultimatum Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) yang kini dipimpin Eng Hian. Ia menyebut, ada sektor-sektor tertentu yang sudah lama stagnan tanpa peningkatan prestasi.
“Yang terakhir saya juga mengultimatum Binpres. Ada beberapa nomor yang memang sudah lama di sana, tapi prestasinya tidak ada,” ucap Taufik.
Ia mengisyaratkan bahwa dalam aturan baru PBSI, evaluasi tak harus menunggu akhir tahun. Dengan kata lain, perombakan skuad Pelatnas bisa dilakukan sewaktu-waktu.
“Kami sudah beri kesempatan sejak Januari. Kalau tidak masuk target, ya kami ambil tindakan. Saya juga sudah minta ke Binpres untuk menyampaikan ke pelatih, siapa yang akan masuk dan siapa yang keluar,” kata Taufik.
Meski enggan menyebut sektor mana yang disorot, Taufik mengindikasikan bahwa atlet yang bakal tersingkir adalah mereka yang sudah lama menghuni Pelatnas, namun tak juga menunjukkan progres.