Market

Tarif Impor 245 Persen Jadi Senjata Trump, China tak Pernah Takut: Ente Jual, Ane Beli


Menghadapi keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang terus mengerek naik tarif impor, China tak surut selangkah pun. Termasuk ketika AS menetapkan tarif gila hingga 245 persen, China menyiapkan aksi balasan. Orang Betawi bilang: “Ente jual, ane beli.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian mengatakan, tinggi tarif impor yang diberlakukan Trump atas barang-barang tertentu ‘made in’ Chna, sudah keluar dari akal sehat.

Menyitir laporan China Daily, Kamis (17/4/2025), Lin Jian menegaskan, posisi China sudah jelas dan tak goyah sedikitpun. Meski China paham bahwa berperang dagang dengan AS, tidak akan melahirkan pemenang. “China tidak ingin berperang (dagang) namun kami juga tidak takut untuk berperang,” tegas Lin Jian.

Baca Juga:  Besok Airlangga dan Sri Mulyani Berangkat ke Amerika Negosiasi Tarif 32 Persen Trump

Jika AS ngotot menaikkan tarif, maka China akan mengabaikannya. Namun, jika AS terus-terusan menimbulkan kerusakan nyata kepada hak dan kepentingan China, tungg saja aksi balasan yang lebih tegas dan keras.

Dia menekankan, kenaikan tarif AS yang sangat tinggi terhadap China itu, merupakan permainan angka. Secara ekonomi tak membuat banyak perbedaan nyata, kecuali AS ingin menunjukkan kebijakan tarif adalah senjata untuk memaksa dan menggertak saja.

Namun demikian, China tak menutup kemungkinan untuk mengadakan perundingan dagang dengan Trump dan kabinetnya jika bisa menunjukkan rasa hormat kepada Beijing, serta tak meremehkan China.

“Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, AS harus menghentikan pemaksakan, tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, Dialog dengan kami harus dengan dasar kesetaraan, rasa hormat dan saling menguntungkan,” ungkap Lin Jian.

Baca Juga:  Libur Lebaran Momentum Strategis untuk Kuatkan Ekonomi Pariwisata

Sebelumnya, AS menambah tarif impor produk China menjadi 245 persen. Kenaikan ini dilakukan Trump pada Selasa (15/4/2025), merespons aksi pembalasan dari negeri Tirai Bambu itu. “China sekarang menghadapi tarif impor ke Amerika Serikat sebesar 245% sebagai akibat dari tindakan pembalasannya,” ungkap Gedung Putih.

Pada Jumat (11/4/2025), China menaikkan tarif impor produk AS menjadi 125 persen, sebagai langkah balasan atas keputusan Trump menambah tarif China menjadi 145 persen. Di saat yang sama, Trump menunda pungutan selama 90 hari kepada negara-negara mitra dagang AS lainnya.

“Baru pekan ini, China menangguhkan ekspor enam logam tanah jarang yang berat, serta magnet tanah jarang, untuk memutus pasokan komponen-komponen penting bagi produsen mobil, produsen kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer di seluruh dunia.”

Baca Juga:  Pergerakan IHSG Masih Penuh Tekanan

Back to top button