Sulsel

Tahun Ini, 2.266 Desa di Sulsel Dapat Kucuran Dana Rp2,019 Triliun

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Provinsi Sulawesi Selatan, tahun 2024 ini mendapat alokasi dana desa Rp2,019 triliun dari Pemerintah Pusat, yang diperuntukan bagi 2.266 desa di seluruh kabupaten kota di Sulsel.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dalam arahannya menyampaikan, kehidupan di desa harus menjanjikan. Termasuk memanfaatkan dana desa dengan harapan penduduk tidak bermigrasi ke kota atau berpindah ke kota besar di Indonesia.
“Supaya kejadian di Korea Selatan dan Jepang tidak terjadi di Indonesia. Di Jepang misalnya, 90 persen penduduknya tinggal di metropolitan. Hanya 10 persen tinggal di desa,” kata Bahtiar
pada Forum Perangkat Daerah Dinas PMD Tingkat Provinsi Sulsel di Makassar, Rabu (6/3/2024).

Ia menekankan, agar desa dikelola dengan cara yang benar. Demikian juga, sumber daya manusia yang ada di PMD juga harus memiliki kompetensi yang baik dan mengerti terkait perbankan dan manajemen bisnis.

Baca Juga:  Husniah Talenrang Optimistis Bawa PAN Menang di Pemilu 2029
“Sehingga mampu membimbing masyarakat untuk dapat menggunakan layanan KUR (kredit usaha rakyat) dari pemerintah agar dapat meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya.
Dia menambahkan,  walaupun tahun 2024 masuk dalam tahun politik dengan berbagai pelaksanaan kegiatan seperti Pilpres dan Pilkada, tetapi pelayanan publik harus dipastikan tetap berjalan.
“Harus dipastikan pelayanan publik dan agenda pembangunan nasional dan daerah sampai tingkat desa dan kelurahan itu tetap berjalan sesuai dengan agenda,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulsel Andy berharap dana desa bisa dikelola dengan baik untuk kepentingan pembangunan desa.
“Kita berharap dana desa tidak hanya dapat mengatasi masalah di pedesaan seperti kemiskinan, kesehatan dan pendidikan. Tetapi juga dapat memanfaatkan dan mengembangkan potensi desa, misalnya pengembangan UMKM dan desa wisata,” kata Andy.
Andy mengungkapkan, Indeks Desa Membangun (IDM) Sulsel hingga saat ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Perbandingan indikator kinerja kunci (IKK), peningkatan desa mandiri antara tahun 2022 dan 2023, status desa mandiri dari 235 desa menjadi 471 desa.
Sedangkan status desa maju dari 786 desa menjadi 873 desa. Status desa berkembang dari 1.028 desa turun menjadi 757 desa. Sedangkan untuk indikator pengentasan desa tertinggal, untuk status desa sangat tertinggal dari 11 desa menjadi tinggal tiga desa.
“Ini karena naik peringkat menjadi status desa mandiri dan maju,” kata Andi.
Back to top button