opini
- Kanal
Kapitalisme dan Mesin Perang: Ironi di Balik Derita Kemanusiaan
Semua orang tahu, tidak ada hal yang benar-benar bermanfaat dari peperangan. Perang hanya menciptakan derita dan tragedi kemanusiaan. Namun, anehnya,…
Selengkapnya » - Kanal
Gerakan Mahasiswa 98 dan Konflik Militer
Hampir semua peristiwa besar di Tanah Air tidak bisa dipisahkan dari konflik internal militer, termasuk Gerakan Reformasi 1998. Gerakan mahasiswa…
Selengkapnya » - Kanal
Makan Siang Gratis, Betul atau Ngibul?
Menyitir adagium yang cukup populer di dunia Barat sejak awal abad ke-19, yakni no free lunch—tidak ada makan siang yang…
Selengkapnya » - Kanal
Merangka Hubungan Baik Pemerintah dengan Oligarki: Mungkinkah Penerapannya?
Membayangkan penataan pola hubungan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan para pebisnis oligarki demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan rakyat merupakan tantangan…
Selengkapnya » - Kanal
Apakah Trump Akan Mengakui Negara Palestina?
Spekulasi bahwa Donald Trump akan mengakui Negara Palestina di sela-sela KTT Teluk-AS pada pertengahan Mei 2025 memunculkan pertanyaan penting: apakah…
Selengkapnya » - Kanal
Tarif Makin Tinggi tidak Sentuh Persoalan Utama Ekonomi AS Maupun China
Kebijakan tarif tinggi terus mengemuka sebagai alat tekanan politik dan ekonomi antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara saling berlomba…
Selengkapnya » - Kanal
Misteri Mahalnya Tiket Pesawat Domestik
Fenomena mahalnya tiket pesawat domestik yang lebih tinggi daripada tiket pesawat ke luar negeri membuat dahi berkerut bagi banyak warga…
Selengkapnya » - Kanal
Industri yang Makin Gelap
Sektor industri yang selama ini dibanggakan sebagai tulang punggung ekonomi nasional, kini mulai kehilangan nyawanya secara perlahan tapi pasti. Purchasing…
Selengkapnya » - Kanal
Indonesia tak Boleh Menjilat Pantat Trump
“The worst thing you can possibly do in a deal is seem desperate to make it. That makes the other…
Selengkapnya » - Kanal
Purnawirawan, Gibran, dan Surya Paloh
Baru-baru ini (26/04/2025) sejumlah purnawirawan prajurit TNI (terdiri 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal dan 91 kolonel) mengajukan 8 tuntutan…
Selengkapnya »