News

Foto Bareng SBY, Jokowi dan Prabowo, Puan Memang Negarawan seperti Taufiq Kiemas


Kehadiran Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kegiatan retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah (Jawa Tengah), Kamis (27/2/2025), menjadi penyejuk usai kehebohan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sempat memboikot kader banteng untuk tak mengikuti kegiatan ini.

Menariknya lagi, Puan juga berfoto dengan Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).  Puan bersama Prabowo, Jokowi hingga SBY mengenakan seragam komponen cadangan (komcad). Puan berdiri diapit oleh Presiden Prabowo dan SBY. Sementara itu, terlihat Jokowi berdiri bersebalahan dengan Prabowo Subianto.

Tak sekadar foto, dia juga mengikuti kegiatan Parade Senja di bawah guyuran hujan. Parade Senja dan upacara penurunan bendera diawali dengan inspeksi pasukan oleh Presiden Prabowo dengan menaiki mobil maung. Puan turut mengikuti inspeksi pasukan yang diiringi oleh marching band Genderang Seruling Canka Lokananta (GSCL) dari korps taruna Akmil tersebut.

Ada tiga maung yang melakukan inspeksi pasukan. Di mobil maung pertama, Presiden Prabowo didampingi SBY dan Jokowi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga:  Bos Cyber Army Diciduk Kejagung, Diduga Rintangi Penyidikan Kasus Minyak Goreng hingga Tom Lembong

Sementara Puan berada di mobil maung kedua bersama Ketua MPR Ahmad Muzani dan Ketua DPD Sultan Najamudin. Kemudian maung ketiga diisi Menkopolkam Budi Gunawan, Mendagri Tito Karnavian, dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

Mereka melakukan inspeksi mengelilingi barisan taruna yang berada di lapangan di tengah guyuran hujan. Saat mobil maung yang dinaiki Puan melintas, para kepala daerah memanggil-manggil Puan. Ada juga yang memberi hormat.

“Mbak Puan, Mbak Puan, Mbak Puan,” teriak sejumlah kepala daerah dan dibalas dengan senyuman dan lambaian tangan oleh Puan.

Aksi Puan ini tak cuma mendapat sambutan hangat para peserta retret, Ketua relawan JoMan sekaligus Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer (Noel) juga mengacungkan dua jempol untuk kenegarawan Puan, yang mementingkan urusan kenegaraan di atas kepentingan partai banteng moncong putih yang sedang mangkel usai ditahannya Sekjen Hasto Kristiyanto di kasus korupsi.

Baca Juga:  UU BUMN Butuh Aturan Turunan, Erick Thohir: Jangan Sampai Kaya Geng Motor Tabrak-tabrakan

Ia menilai Puan meneruskan karakter sang ayah. Sekadar catatan, ayah puan adalah Almarhum Taufiq Kiemas, mantan Ketua MPR. “Itu datang Mbak Puan, betul-betul (fotonya). Itu menggambarkan Puan akan meneruskan karakter bapaknya sebagai negawaran,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (27/2/2025).

Menurutnya, kebersamaan ini menggambarkan situasi yang sejuk. Noel menyebut jika situasi di Indonesia masih terang, tidak gelap. “Ini menunjukan situasi di akar rumput ya, khususnya rakyat bahwa ternyata Indonesia masih terang tidak gelap. Harapannya pasti Indonesia tetap terang tidak gelap,” kata dia.

Diketahui, retret kepala daerah gelombang pertama di Akmil, Magelang diikuti sebanyak 503 kepala daerah. Sebanyak 10 daerah tidak hadir termasuk Gubernur Bali Wayan Koster. Sementara Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama 17 kepala daerah dari PDIP memilih hadir di hari keempat.

Asal tahu saja, langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bikin Ketum Megawati Soekarnoputri berang, hingga mengeluarkan instruksi untuk para kadernya tak mengikuti kegiatan pembekalan kepala daerah di Magelang, Jateng.

Baca Juga:  Tempat Penitipan Anak untuk Keluarga Miskin di Tanjung Priok Diresmikan

Instruksi disampaikan melalui surat bernomor 7294 /IN/DPP//2025 pada Kamis (20/2/2025) bertanda tangan Megawati. Dalam surat ini, Megawati meminta para kader menunda keberangkatan mereka dalam agenda retret kepala daerah yang diinstruksikan Presiden RI Prabowo Subianto. Penundaan ini disebabkan karena dinamika politik nasional usai Hasto resmi ditahan KPK.

Megawati menyatakan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan AD/ART PDIP, khususnya Pasal 28 Ayat 1, yang menyebutkan Ketua Umum memiliki kewenangan penuh dalam mengendalikan kebijakan dan instruksi partai.

“Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” tulis dalam surat tersebut, Kamis (20/2/2025) malam.

Back to top button