News

Surya Paloh: Mas Prabowo kan Gak Selalu Tersenyum Sama Saya

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sepakat untuk menjaga stabilitas nasional menyambut Pemilu 2024 mendatang.

“Inilah sumbangan pemikiran (dalam pertemuan) tadi, antara mas Prabowo dan saya ada kesepakatan. Menghadapi Pemilu kita bersama untuk saling menjaga, menghormati, saling mengingatkan kalau ada kekurangan satu sama lain,” kata Surya Paloh usai menerima kunjungan Prabowo Subianto di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2022).

“Antara Gerinda dan Nasdem, atau sebaliknya NasDem dan Gerindra terjadi kesepakatan, stabilitas nasional harus kita jaga,” sambungnya.

Baik Nasdem maupun Gerindra berkomitmen untuk terjun gelanggang di Pemilu yang mengutamakan kompetisi yang harmonis.

“Pemilu kita ajak untuk membangun kesadaran bagaimana kita menghargai budaya politik yang lebih sehat. Berkompetisi bukan harus saling menjatuhkan tapi bisa berkompetisi di dalam harmoni,” jelas Surya.

Baca Juga:  PBB: Lebih dari 28.000 Wanita dan Anak Perempuan Tewas di Gaza

Perbedaan pilihan dan pandangan dalam pertarungan politik merupakan suatu kewajaran. Namun, ia meyakini bahwa setiap partai politik, termasuk Gerindra memiliki niat yang sama untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

“Ada masalah, kadang-kadang pasang surut. Kadang-kadang mas Prabowo kan gak selalu tersenyum sama saya. Tetapi kami tahu semuanya kita punya niat baik yang sama. Kami ingin mengabdikan diri kami bagi sumbangsih kami bagi kemajuan bangsa dan negara ini,” tandasnya.

Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memenuhi undangan makan siang bersama Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2022).

Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian, Sufmi Dasco Ahmad dan sejumlah pimpinan Partai Gerindra.

Baca Juga:  Pandji Pragiwaksono dan Andovi Digandeng KPK Kampanyekan Pendidikan Antikorupsi

Silaturahmi kedua pucuk pimpinan partai itu berjalan selama 4,5 jam dan membahas sejumlah masalah kebangsaan dan masa depan Indonesia.

“Concern masa depan bangsa, kita ingin laju pembangunan, kita ingin arah pembangunan bangsa itu mantap, stabil, kita komitmen persatuan nasional, kerukunan, toleransi dan komit untuk memantapkan pancasila pada anak muda. Kita berkeyakinan bahwa tanpa pancasila Indonesia tidak bisa survive,” pungkasnya.

Back to top button