Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut masih banyak masyarakat yang tidak percaya kepada Kajaksaan Agung (Kejagung) mampu mengusut kasus dugaan suap yang melibatkan Eks Pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar hingga tuntas.
Dalam rilis survei Indikator Politik, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejagung bisa menuntaskan kasus Zarof masih berimbang. Di mana publik yang percaya sebesar 42,7 persen, sedangkan yang tidak percaya 39,5 persen.
“Makanya masih cukup besar juga yang kurang percaya. Mungkin menduga, masih menunggu kapan oknumnya dibawa ke mana pengadilan ya untuk membuktikan keseriusan itu,” kata Burhanuddin dalam rilis survei secara virtual, Selasa (27/5/2025).
Burhanuddin menjelaskan bahwa masyarakat yang di survei melalui telepon mayoritas lebih kritis. Bahkan, dalam temuannya banyak masyarakat meminta agar kasus ini tidak berhenti di Zarof saja, namun diusut hingga ke akar.
“Kan mungkin common sense bagian masyarakat terutama kelas terdidik adalah kasus ini gak mungkin hanya melibatkan oknum seperti Zarof saja. Bisa saja kan ada mafia besar yang lain yang bermain,” ujar Burhanuddin.
Ia mengatakan bahwa banyak masyarakat masih menunggu penuntasan dari kasus Zarof. Menurutnya, jika kasus ini berhasil diungkap hingga ke akar, tingkat kepercayaan publik bisa meningkat drastis.
“Sekarang masih mayoritas memang 50,8 persen tetapi mereka yang kurang percaya jumlahnya cukup besar. Artinya masih menunggu pembuktian dari Kejaksaan,” ucapnya.
Sebagai informasi, survei tentang tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga-lembaga negara dan pemberantasan korupsi ini dilakukan dari 17 hingga 20 Mei 2025. Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Double Sampling (DS) sebanyak 1.286 responden. DS adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data dari hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Margin of error survei diperkirakan 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewancara yang dilatih.