Sulsel

Sulsel Gandeng OJK Bangun Ekosistem Bisnis Budidaya Pisang

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membangun ekosistem bisnis budidaya pisang sebagai upaya menekan angka kemiskinan, stunting dan pengangguran di Sulawesi Selatan.

Sebagai langkah awal, Pemprov Sulsel menggelar Forum Diskusi yang menghadirkan Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad, Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Darwisman, Praktisi Budidaya Pisang Rio Airlangga serta pelaku usaha budidaya pisang Welly Soegiono di Taman Inninawa Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur, di Makassar, Senin (9/10/2023) malam.

“Kami sedang berikhtiar untuk menurunkan angka kemiskinan, stunting dan pengangguran di Sulawesi Selatan melalui budidaya pisang dan telah diawali penanaman bibit pisang cavendish di Kecamatan Mare. Kita berharap akan tumbuh ke pasar ekspor,” ujar Andi Muhammad Arsjad

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

Budidaya pisang adalah salah satu solusi alternatif yang dapat dikembangkan seluruh stakeholders dan dapat dipetik manfaatnya hanya dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang.

Sebelumnya, Pj Gubernur Sulel Bahtiar Baharuddin telah melakukan penanaman bibit pisang cavendish di atas lahan 15 hektare berlokasi di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.

Bahtiar beserta stakeholder rencananya akan meninjau lokasi penanaman bibit pisang cavendish untuk melihat perkembangan program budidaya pisang ini. “Kami akan meninjau kembali lokasi penanaman bibit pisang cavendish untuk melihat langsung perkembangannya,” kata dia.

Kepala OJK Regional VI Sulampua Darwisman, mengemukakan telah dibentuk tim percepatan akses keuangan daerah yang dapat mendorong akses keuangan untuk masyarakat di Sulsel, guna menyukseskan program budidaya pisang 1 miliar pohon pada lahan 500 ribu haktare.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

“Tim sinergi antara Pemprov sulsel dan OJK ini hadir guna mendorong akses keuangan yang sebesar-besarnya untuk masyarakat Sulsel,” kata dia.

Bersama dengan OJK, pihak Bank Indonesia,  Asuransi dan seluruh lembaga jasa keuangan dilibatkan dalam membentuk ekosistem bisnis pengembangan budidaya untuk memitigasi resiko terhadap bisnis budidaya pisang di Sulsel.

“Sebelumnya program penanaman porang dan bibit tanaman jarak gagal di daerah ini sebab lahan di Sulsel tidak cocok bagi kedua tanaman ini. Berbeda halnya jika ditanam di Pulau Jawa. Sebaliknya, lahan untuk budidaya pisang sangat cocok,” kata dia.

Sehingga lembaga keuangan dan seluruh stakeholders mendukung dengan sinergi kolaborasi dan kerja sama.

Turut hadir pada forum diskusi tersebut Bank Syariah Indonesia, Bank Sulselbar, BNI, BRI, Bank Mandiri, Forum CSR , KADIN, PHRI, dan LSM.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber
Back to top button