Spalletti Sudah Pamit karena ADL, Kini Conte Mulai Gerah di Napoli

Luciano Spalletti secara terbuka mengakui bahwa hubungan tegang dengan Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis (ADL), menjadi penyebab utama kepergiannya dari Partenopei pada 2023, hanya sebulan setelah mengantarkan klub meraih gelar Serie A pertama dalam 33 tahun.
Kini, peringatan Spalletti itu tampaknya bukan sekadar sejarah, melainkan sinyal bahaya bagi masa depan pelatih Napoli saat ini, Antonio Conte, yang mulai menunjukkan tanda-tanda frustrasi terhadap manajemen klub.
Conte Mulai ‘Kepanasan’
Dalam beberapa pekan terakhir, Conte sempat melontarkan kritik halus dengan mengatakan bahwa “banyak hal tak bisa dilakukan di Napoli.” Pernyataan ini segera dibalas De Laurentiis, meski keduanya sepakat untuk menahan diri dan menghentikan saling sindir di depan publik.
Namun, ketegangan diyakini akan mencuat kembali usai musim berakhir, terlepas dari apakah Napoli berhasil mempertahankan gelar Serie A atau tidak. Mereka dijadwalkan duduk bersama untuk membahas kelanjutan proyek klub.
Football Italia menyebut Conte secara pribadi telah mengeluhkan gaya kepemimpinan ADL. Meski belum menyalahkan sang presiden secara terbuka, aura ketidakpuasan terhadap pengelolaan klub sudah mulai terlihat.
Pelajaran dari Spalletti dan Sejarah Conte
Spalletti sendiri, dalam biografinya, menjelaskan secara rinci bagaimana ketegangan di balik layar Stadion Maradona membuatnya memilih mundur meski meraih sukses besar. Ia mengaku belum berbicara lagi dengan ADL sejak meninggalkan klub dua tahun lalu.
Conte bukan sosok asing dalam mengambil keputusan mendadak. Ia meninggalkan Juventus hanya sehari setelah pramusim 2014 dimulai karena merasa klub tak bisa berkembang. Ia juga cabut dari Inter usai menjuarai Serie A karena konflik arah kebijakan klub, dan dua tahun setelah itu Inter tetap sukses di bawah Simone Inzaghi.
Dengan kontrak hingga 2027, masa depan Conte di Napoli sebenarnya aman. Tapi jika ADL tidak menunjukkan kemauan untuk berkompromi, sejarah bisa terulang. Terlebih, Milan dan Juventus—dua raksasa Serie A—dikabarkan mengintip peluang merekrut Conte.
ADL Harus Dengarkan
ADL dikenal sebagai tokoh kuat yang membawa Napoli dari Serie C hingga ke perempat final Liga Champions, namun juga punya reputasi keras kepala. Ia sempat berselisih dengan pelatih-pelatih sebelumnya seperti Maurizio Sarri dan Rudi Garcia.
Jika Napoli ingin melanjutkan proyek jangka panjang di Liga Champions musim depan, ADL dan Conte harus mencari titik temu. Jika tidak, Partenopei bisa kembali memulai musim depan dari titik nol—tanpa pelatih, dan dengan konflik baru.