Sosiolog: Para Influencer yang Promosikan Koin Jagat Juga Harus Bertanggung Jawab!


Fenomena berburu Koin Jagat dari aplikasi berbasis permainan Jagat.io tengah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Meski membawa dampak positif bagi mereka yang berhasil menemukannya, aktivitas ini juga menyisakan berbagai sisi negatif.

Tak sedikit fasilitas umum (fasum) yang menjadi korban dari aktivitas berburu Koin Jagat tersebut. Di Jakarta, misalnya, kawasan Gelora Bung Karno (GBK) turut mengalami kerusakan, mulai dari paving blok yang diangkat, lampu taman yang dipanjat, hingga panel listrik yang dibongkar oleh para pemburu koin.

Kerusakan ini tidak hanya merugikan pemerintah, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Handy Lubis mengatakan, hal tersebut menunjukkan rendahnya kesadaran kolektif masyarakat di dunia nyata. Kontras dengan tingginya kesadaran kolektif di dunia virtual, di mana banyak orang berbondong-bondong berburu koin melalui aplikasi.

“Dan memang artinya kepedulian sosial juga menjadi relatif lebih rendah karena yang real menurut mereka adalah realitas sosial di media sosial, bukan realitas sosial di kehidupan nyata,” kata Rissalwan kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Dalam konteks realitas sosial di dunia nyata, lanjut Rissalwan, kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga ruang-ruang publik yang merupakan hak dan milik bersama memang sangat rendah. Hal inilah yang menjadi permasalahan dalam fenomena berburu Koin Jagat, di mana kepentingan pribadi seringkali mengesampingkan tanggung jawab untuk menjaga fasilitas umum.

Meski demikian, ia menegaskan, kerusakan fasilitas umum akibat fenomena berburu koin jagat ini tak lepas dari pengaruh para influencer. Ia menilai, mereka memiliki tanggung jawab besar atas dampak negatif yang muncul dari konten yang mereka sebarkan.

“Saya kira kalau kesadaran kolektif dalam konteks media sosial boleh dibilang relatif tinggi, mereka secara kolektif sadar untuk merespons tantangan atau permintaan yang diberikan oleh influencer agar mereka mencari koin-koin tersebut,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Rissalwan mendesak, langkah tegas perlu diberikan kepada para influencer, bukan hanya masyarakat yang terjebak dalam euforia mengikuti tren.

“Jadi yang harusnya ditegur, yang diberikan sanksi, yang diberikan peringatan, itu seharusnya influencernya. Bukan pelaku-pelaku yang mengikuti arahan dari para influencer. Saya kira begitu,” bebernya.

Sebagai informasi, Koin Jagat adalah permainan yang terdapat di dalam aplikasi Jagat. Berdasarkan penelusuran, dalam Google Playstore Jagat merupakan aplikasi sosial yang dibuat agar pengguna selalu dekat denga keluarga dan teman.

Awalnya, aplikasi ini digunakan untuk menunjukkan lokasi realtime penggunan satu dengan yang lainnya, serta menandai tempat favorit dan berkesan. Namun, aplikasi Jagat kemudian menawarkan permainan “Jagat Coint Hunt” atau Koin Jagat yang bisa ditukar dengan total hadiah Rp850.000.000 di Jakarta pada Desember 2024.

Exit mobile version