Market

Rupiah Lesu Darah Meski BI Naikkan Suku Bunga Acuan

Transaksi nilai tukar (kurs) rupiah antarbank di Jakarta pada Kamis (20/10/2022) sore melemah. Padahal, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.

Rupiah ditutup melemah 74 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp15.572 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.498 per dolar AS.

“Pasar tidak melihat kenaikan suku bunga 50 basis poin itu cukup, apalagi sebagai pre-emptive,” kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen, setelah pada bulan lalu turut meningkatkan bunga acuan dengan besaran yang sama.

Baca Juga:  Untuk Perbaikan Nasib Jadi Karyawan, Ojol Perlu Ikut Jejak Pengemudi Uber di Inggris

Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

BI menyebut keputusan itu sebagai langkah front loadedpre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau overshooting.

Selain itu keputusan tersebut untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

“Apalagi dolar AS mulai kembali menguat di tengah sentimen pasar yang kembali risk off oleh kekhawatiran resesi,” ujar Lukman.

Pelaku pasar mengkhawatirkan kenaikan suku bunga bank sentral untuk menahan inflasi dapat mendorong ekonomi global mengalami kontraksi.

Baca Juga:  Cetak Pre Sale Rp466 Miliar di Kuartal Pertama 2025, PIK 2 Siap Jadi The New Jakarta City

Sejumlah komentar hawkish dari pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), mengguncang pasar minggu ini. Salah satunya komentar dari Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang memperingatkan bahwa inflasi yang terlalu panas dapat memacu The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan di atas 4,75 persen, level tertinggi sejak 2007.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.535 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.531 per dolar AS hingga Rp15.588 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp15.579 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.491 per dolar AS.

Baca Juga:  Masih Ngutang Rp1 Miliar ke Vendor, Trust Indonesia: Jangan Berharap Janji Bonus Kepala BGN

Back to top button