Setor Uang Rp401,73 Triliun ke Negara, Pertamina Dapat Pujian dari Legislator

Kinerja Pertamina sepanjang 2024 dinilai sangat positif. Salah satunya adalah setoran kepada penerimaan negara, berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen senilai Rp401,73 triliun.
“Angka Rp401,73 triliun menunjukkan Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, termasuk dalam memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak, PNBP dan dividen. Ini kontribusi yang signifikan kepada APBN,” ujar Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Menurut dia, besarnya jumlah setoran kepada negara tersebut sangat penting bagi perekonomian nasional, selain berdampak positif kepada masyarakat, juga bisa mendukung peningkatan kinerja perusahaan sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketahanan energi nasional.
Setoran kepada negara itu, lanjutnya, bisa dikontribusikan kembali, dalam hal ini ke Danantara, juga bisa mendukung peningkatan lifting minyak dan gas, ketika Pertamina membutuhkan dalam bentuk penyertaan atau dukungan negara.
Mengingat peran penting tersebut, ke depan Pertamina juga harus terus didorong sebagai perusahaan energi. Khususnya dalam rangka meningkatkan bauran energi terbarukan kita, sehingga bisa semakin besar kontribusi untuk APBN,” ujar Eddy melalui sambungan telepon.
.
Sementara itu terpisah, ekonom Universitas Riau, Dahlan Tampubolon menilai, tingginya pemasukan kepada negara, menunjukkan bahwa kontribusi fiskal Pertamina kepada negara meningkat tajam.
Hal tersebut, lanjutnya, mengindikasikan bahwa Pertamina memprioritaskan kewajiban fiskal dan dividen, meskipun menghadapi tekanan profitabilitas.
“Kontribusi Rp401,73 triliun ini sangat signifikan bagi APBN Indonesia. Kontribusi tersebut memberikan ruang fiskal yang krusial untuk mempertahankan sustainability ini. Tanpa kontribusi Pertamina, pemerintah akan menghadapi tekanan fiskal yang lebih besar,” katanya.
Menurut dia, kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 triliun tersebut sekitar 20,71 persen dari total kontribusi BUMN, yang langsung menyuntikkan dana ke APBN.
“Kontribusi 20,71 persen ini bukan hanya angka statistik, tetapi refleksi dari kesuksesan pengelolaan BUMN yang berkontribusi signifikan terhadap fiskal yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi Indonesia,” katanya.
Sementara terkait dana yang disetorkan ke APBN, menurut Dahlan memang sangat penting bagi perekonomian nasional, hal itu memungkinkan pemerintah untuk membiayai infrastruktur vital (jalan, pelabuhan, bandara, listrik), program pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
Secara keseluruhan, lanjutnya, kinerja tersebut semakin menegaskan peran vital Pertamina dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai penyedia energi utama, tetapi juga sebagai “cash cow” bagi negara yang mampu memberikan kontribusi stabil bahkan di tengah tekanan pasar global.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang digelar Kamis, 12 Juni 2025, Pertamina menyampaikan capaian kinerja sepanjang 2024.
Melalui kinerja finansial dan operasional yang solid, BUMN energi ini menyetorkan Rp401,73 triliun kepada negara yang berasal dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta dividen.
Sepanjang 2024, Pertamina juga membukukan pendapatan perusahaan mencapai 75,33 miliar dolar AS (setara Rp1.194 triliun), dengan EBITDA sebesar 10,79 miliar dolar AS (Rp171,04 triliun) dan laba bersih sebesar 3,13 miliar dolar AS (Rp49,54 triliun).