
INILAHSULSEL.COM, BONE – Mengisi akhir pekan ini Pj Gubenur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengajak pejabat OPD Sulbar mendatangi sentra pembibitan Pisang Cavendish di Kecamatan Mare Kabupaten Bone, Sulsel, Sabtu (25/5/2024).
Seperti diketahui saat ini terdapat sekitar 200 hektar lahan perkebunan pisang Cavendish di Kabupaten Bone yang perkembangannya telah berbuah sejak April 2024.
Selain pisang Cavendish, Bahtiar bersama Sekprov Sulbar Muhammad Idris dan Kepala Dinas terkait lainnya juga melihat langsung pembibitan Nanas Madu.
Bahtiar mengajak aparat pemerintahannya untuk melihat komoditi pisang yang kelak dapat menjadi potensi untuk dikembangkan di Sulbar. Apalagi pasarnya sudah jelas dan Sulbar termasuk salah satu daerah penghasil pisang di Indonesia.
“Lidahnya orang Indonesia itu adalah pisang. Kedua pepaya, ketiga jeruk, keempat mangga. Masalahnya barangnya terbatas. Pisang di Indonesia dari Aceh-Papua baru bisa terpenuhi 35 persen dan 65 negara minta pisang,” ucap Bahtiar.
“Paling laris dan mahal itu pisang Cavendish. Di Indomaret itu kita dapat membelinya seharga 27 ribu rupiah per 3 biji,” kata Bahtiar.
Maka dari itulah Bahtiar mengajak Pemprov Sulbar untuk mempelajari dan melihat langsung bagaimana proses pembibitan dan penanaman pisang Cavendish di Kabupaten Bone, yang pernah dirintisnya saat menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi-Selatan.
Saat ini pohon pisang tersebut telah berbuah dan rencananya akan panen perdana pada bulan Juli 2024.
Di Sulawesi Selatan sendiri telah terbentuk ekosistem bisnis pisang cavendish yang telah dirintis oleh Bahtiar. Untuk pemasarannya, Pemprov Sulsel telah melakukan MOU dengan perusahaan raja buah Great Giant Foods (GGF) pada Maret 2024.
Sebelumnya Pemprov Sulsel bersama PT Yas Exports International (YEI) juga telah melakukan penandatanganan kerja sama (memorandum of understanding/MoU) tentang pembelian hasil budidaya pisang cavendish di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (27/11/2023).
Sementara itu Sekprov Sulbar Muhammad Idris berterima kasih atas fasilitasi Pj Bahtiar yang telah membuka peluang ekonomi bagi Sulawes Barat.
“Kita akhirnya mendapatkan pembelajaran langsung di tempat pengelolaan pisang,” kata Idris.
Dari studi ke Bone ini, menurutnya memang perlu membangun ekosistem yang baik dari pengelolaan pisang dan berharap agar Pj Bahtiar kembali merintis hal ini di Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Majene. Sebab salah satu hasil pertanian di Sulbar adalah jenis tanaman pisang.
“Kedua bagaimana keterlibatan pimpinan dalam mendorong supaya masyarakat bisa menjadi bagian yang ikut terlibat dalam industri pengelolaan pisang,” jelas Idris .
Idris pun berkomitmen akan menjemput peluang budidaya Pisang di Sulbar, apalagi tanah di Sulbar memiliki Ph yang lebih baik sehingga akan lebih berpotensi. Untuk itu pekan depan akan mulai bergerak melakukan pemetaan lokasi yang cocok untuk pengelolaan pisang.
“Terima kasih Pak Gubenur Sulbar atas pembelajaran manfaatnya luar biasa,” pungkasnya.