15 Film Indonesia yang Mendunia, dari Cinta Hingga Horror

Industri perfilman Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1920-an. Entah sudah berapa banyak film-film yang sudah dibuat oleh sutradara tanah air sejak saat itu.
Berkat upaya dan kerja kerasnya, beberapa diantara mereka berhasil mengharumkan nama negara di kancah internasional dalam industri perfilman.
Ini berarti, kualitas film Indonesia tidak kalah bagusnya dengan negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan lainnya.
Semoga saja, beberapa film Indonesia yang mendunia ini nantinya bisa memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia secara global seperti apa yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan selama ini.
Bagi Anda yang belum tahu deretan film Indonesia apa saja yang mendunia, berikut daftar lengkapnya beserta sedikit sinopsisnya.
1. The Raid Redemption

Tahun Rilis | 2011 |
Durasi | 1j 42m |
Produksi | PT Merantau Films XYZ Films Celluloid Nightmares |
Platform Streaming | Netflix, Vidio |
Pemain | Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian |
Rating | 7.6 |
The Raid adalah film thriller laga Indonesia tahun 2011 yang dibintangi oleh Iko Uwais dan Joe Taslim.
Film ini menceritakan tentang sebuah pasukan elit yang ditugaskan untuk menyusup ke sebuah gedung tinggi yang dijalankan oleh gembong narkoba kejam di Jakarta.
Sepanjang film ini, penonton akan disuguhkan dengan seni bela diri pencak silat tradisional yang memukau dari Iko Uwais dan Joe Taslim.
Film ini sukses menarik perhatian penonton Indonesia dan mancanegara. Bahkan film ini ditayangkan pada Festival Film Internasional Toronto dan mendapat ulasan positif dari para kritikus.
2. Pengabdi Setan

Tahun Rilis | 2017 |
Durasi | 1j 47m |
Produksi | Rapi Films CJ Entertainment |
Platform Streaming | Netflix, Amazon Prime Video |
Pemain | Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Adhiyat, Ayu Laksmi, Dimas Aditya, Elly D. Luthan |
Rating | 6.5 |
Film Indonesia yang mendunia selanjutnya adalah Pengabdi Setan yang merupakan film horor yang disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini merupakan remake dari film berjudul sama yang rilis di tahun 1980.
Pengabdi Setan menceritakan tentang seorang wanita bernama Rini yang tinggal di pinggiran kota Jakarta bersama ibu, bapak, dan ketiga adik laki-lakinya.
Awal film ini menceritakan tentang masalah finansial keluarga yang kehabisan uang untuk biaya pengobatan sakit sang ibu.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mendapat penghasilan tambahan, salah satunya adalah meminta royalti milik sang ibu yang berkarir di dunia tarik suara sebelum jatuh sakit tanpa diketahui penyebabnya.
Sayang, ibunya meninggal dunia karena terjatuh dari lantai 3 kamarnya.
Setelah meninggal, Rini dan keluarga mengalami kejadian aneh dirumah hingga membuat nenek mereka tewas tercebur sumur.
Pengabdi Setan tidak hanya ditayangkan di Indonesia saja. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, Amerika Latin, Polandia, dan Jepang juga menayangkan film horor buatan karya anak bangsa.
3. Prenjak

Tahun Rilis | 2016 |
Durasi | 13 m |
Sutradara | Wregas Bhanuteja |
Platform Streaming | – |
Pemain | Rosa Winenggar, Yohanes Budyambara, Hosea Hatmaji, Banyu Bening |
Rating | 8.5 |
Prenjak adalah film pendek Indonesia yang ditulis dan disutradarai oleh Wregas Bhanuteja di tahun 2016.
Film pendek ini berhasil memenangkan penghargaan Leica Cine Discovery Prize di Festival Film Cannes 2016 dan Festival Film Indonesia 2016 untuk kategori Film Pendek Terbaik.
Prenjak adalah sebuah bahasa jawa dari spesies burung di Yogyakarta. Film pendek ini dibuat di Yogyakarta dan menghabiskan anggaran sebesar Rp3 juta dari Studi Batu (komunitas film di Yogyakarta).
Film ini berlatar belakang kearifan lokal di tahun 1980-1990-an di Yogyakarta yang menceritakan tentang seorang penjual wedang rondhe yang membolehkan seorang pria melihat organ intimnya dengan menyalakan korek di tempat gelap demi uang.
4. Turah

Tahun Rilis | 2016 |
Durasi | 1j 23m |
Production | Fourcolours Films |
Platform Streaming | – |
Pemain | Ubaidillah, Slamet Ambari, Yono Daryono, Rudi Iteng, Firman Hadi, Narti Diono, Bontot Sukandar |
Rating | 7.9 |
Turah adalah film berbahasa Jawa Tengah yang diproduksi oleh Fourcolours Films di tahun 2016.
Film ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang di Kota Tegal yang diisolasi selama bertahun-tahun hingga memunculkan berbagai problema.
Hebatnya, Turah berhasil memenangkan 3 kategori di Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival. Turah juga memenangkan kategori Asian Feature Film Special Mention dalam Singapore International Film Festival di tahun 2016.
5. Habibie & Ainun

Tahun Rilis | 2012 |
Durasi | 1j 58m |
Produksi | Dhamoo Punjabi Manoj Punjabi |
Platform Streaming | Vidio, Amazon Prime Video |
Pemain | Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Tio Pakusadewo, Ratna Riantiarno, Mike Lucock, Vitta Mariana |
Rating | 7.6 |
Habibie & Ainun adalah film drama biografi Indonesia yang mendunia. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian dan Bunga Cinta Lestari yang disaksikan secara langsung oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta ke-16, Joko Widodo, dan Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Sesuai judulnya, film ini mengisahkan kisah hidup Habibie bersama mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie. Mulai dari Habibie yang bermimpi besar ingin membuat pesawat terbang sampai bertemu dengan pujaan hatinya di tahun 1962.
Di tahun 2013, film Habibie & Ainun mendapat 3 penghargaan di Festival Film Indonesia dan penghargaan festival film internasional seperti Asia Pacific Screen Awards dan Shanghai International Film Festival.
6. The Look of Silence

Tahun Rilis | 2014 |
Durasi | 1j 43m |
Produksi | Final Cut for Real Making Movies Oy Piraya Film A/S Spring Films |
Platform Streaming | – |
Pemain | Joshua Oppenheimer, Adi Rukun, Volker Hanisch, M.Y Basrun |
Rating | 8.3 |
The Look of Silence adalah sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang beratnya kehidupan keluarga Adi, seorang tukang kacamata keliling yang ternyata adalah adik dari Ramli, salah satu korban pembantaian 1965-1966 di salah satu perkebunan di Sumatra Utara.
Adi lahir setelah pembantaian, namun dia tumbuh dalam keluarga yang dinyatakan “tidak bersih” karena kakaknya dianggap simpatisan PKI.
Adi dan Oppenheimer akhirnya mengumpulkan para korban dan penyintas pembantaian 1965-1966 untuk mendokumentasikan kesaksian tentang sejarah menyakitkan itu.
Namun mereka terkejut karena pihak yang terlibat dalam pembantaian justru bangga menceritakan bagaimana mereka membunuh para korban.
The Look of Silence adalah film dokumenter produksi bersama yang menceritakan tentang pembunuhan massal di Indonesia pada tahun 1965.
Film ini sukses menarik perhatian banyak penikmat film hingga masuk nominasi untuk Academy Award ke-88 untuk kategori Fitur Dokumenter Terbaik.
7. Ada Apa dengan Cinta?

Tahun Rilis | 2002 |
Durasi | 1j 52m |
Sutradara | Rudi Soedjarwo |
Platform Streaming | Netflix, Amazon Prime Video |
Pemain | Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Ladya Cheryl, Sissy Priscillia |
Rating | 7.7 |
Ada Apa dengan Cinta adalah film drama romantis Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra.
Di masanya, film ini berhasil meraih kesuksesan besar menyusul film Petualangan Sherina.
Film ini menceritakan tentang kisah cinta anak-anak SMA antara Cinta (Dian Sastrowardoyo) gadis cantik, riang, dan pintar dengan Rangga (Nicholas Saputra), tipe laki-laki pendiam dan dingin.
Memiliki karakter yang berbeda, Cinta yang merupakan gadis periang justru terpincut dengan dinginnya Rangga yang misterius.
Ada Apa dengan Cinta mendapat banyak penghargaan di sepanjang tahun 2002, mulai dari Lagu Terbaik di Anugerah Musik Indonesia, Film Terbaik di Festival Film Indonesia dan Festival Film Bandung.
Mendapat respon yang positif dari berbagai kalangan, film ini akhirnya ditayangkan juga di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura.
8. What They Don’t Talk About When They Talk About Love

Tahun Rilis | 2013 |
Durasi | 1j 44m |
Produksi | Cinesurya Amalina Pictures |
Platform Streaming | Netflix |
Pemain | Nicholas Saputra, Ayushita, Anggun Priambodo, Karina Salim, Lupita Jennifer |
Rating | 7.1 |
What They Don’t Talk About When They Talk About Love adalah film drama romantis Indonesia yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ayushita.
Film ini pertama kali rilis di Festival Film Sundance dan berbagai festival mancanegara seperti Festival Film Internasional Rotterdam, Festival Film Internasional Busan, dan Festival Film Internasional Tokyo.
Film ini menceritakan tentang seorang remaja perempuan bernama Diana yang memiliki kelainan dalam penglihatan. Dia hanya bisa melihat dalam jarak terbatas 2 cm.
Untuk memudahkan segala aktivitas, Diana menggunakan teropong kecil supaya bisa melihat objek yang jaraknya diluar jarak pandangnya.
Film ini ingin memperlihatkan bagaimana para penyandang disabilitas merasakan cinta seperti manusia pada umumnya.
Keberanian Mouly (sutradara) menggunakan premis tersebut mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Terlebih lagi, film ini menciptakan nuansa romantis yang berbeda dari film romansa pada umumnya.
9. A Copy of Mind

Tahun Rilis | 2015 |
Durasi | 1j 58m |
Produksi | Lo-Fi Flicks |
Platform Streaming | – |
Pemain | Tara Basro, Chicco Jerikho, Maera Panigoro, Paul Agusta, Ronny P. Tjandra, Ario Bayu |
Rating | 7.1 |
A Copy of Mind adalah film drama yang disutradarai oleh Joko Anwar dan dibintangi oleh Tara Basro dan Chicco Jerikho.
Film ini menceritakan tentang Sari, pekerja salon kecantikan yang menemukan hiburan dari DVD Bajakan. Namun film DVD bajakan yang dibelinya selalu memiliki terjemahan buruk.
Akhirnya dia mengeluh hal tersebut kepada penjual. Lalu penjual memperkenalkannya kepada Alek, sosok yang menulis terjemahan dalam DVD bajakan.
Berawal dari pertemuan itu, mereka jatuh cinta dan menciptakan dunia sendiri.
Sampau suatu ketika, Sari mendapat tugas untuk mendandani seorang narapidana yang sering berhubungan dengan kalangan atas. Di dalam penjara, dia menemukan ruangan home teater dan mencuri salah satu koleksi DVD disana.
Tanpa diketahuinya, ternyata isi DVD itu adalah rekaman yang melibatkan wanita narapidana dengan salah satu calon presiden.
A Copy of Mind tayang di Indonesia pada 11 Februari 2016 dan mendapat 7 nominasi dalam Festival Film Indonesia 2015.
Tidak hanya itu, film ini juga diikutsertakan dalam ajang Venice Film Festival 2015 dan Festival Film Internasional Toronto 2015.
10. Impetigore

Tahun Rilis | 2019 |
Durasi | 1j 46m |
Produksi | Rapi Films Base Entertainment CJ Entertainment Ivanhoe Pictures |
Platform Streaming | Netflix |
Pemain | Tara Basro, Marissa Anita, Christine Hakim, Asmara Abigail, Ario Bayu |
Rating | 6.6 |
Impetigore atau dalam Bahasa Indonesia Perempuan Tanah Jaham adalah film horor yang disutradarai oleh Joko Anwar.
Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Maya yang melakukan perjalanan dengan temannya, Dini, ke desa leluhur untuk mencari warisan.
Selama berada di desa, mereka berdua mendapat pengalaman aneh dan kejadian mistis yang tidak terduga.
Impetigore pertama kali tayang di Indonesia pada 17 Oktober 2019. Satu tahun setelahnya, film ini juga ditayangkan pada Sundance Film Festival 2020.
Film ini mendapat ulasan positif secara internasional. Bahkan para kritikus film ternama memuji film memiliki sinematografi, desain suara, dan penggunaan cerita rakyat yang baik.
11. Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak

Tahun Rilis | 2017 |
Durasi | 1j 30m |
Produksi | Cinesurya Kaninga Pictures Purin Pictures |
Platform Streaming | Netflix |
Pemain | Marsha Timothy, Yoga Pratama, Egi Fedly, Dea Panendra |
Rating | 6.9 |
Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak menceritakan tentang seorang Janda bernama Marlina yang mencari keadilan atas kasus pemerkosaan dirinya.
Setelah suaminya meninggal dunia, Marlina terlilit banyak hutang. Sampai suatu hari, Markus menagih mengambil seluruh ternak dan menyetubuhi dirinya.
Sebagai wanita, Marlina tentu tidak ingin hal ini terjadi. Akhirnya dia mengambil golok dan menebas kepala Markus hingga terputus.
Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak tidak hanya ditayangkan di Indonesia saja. Film ini juga didistribusikan ke 18 negara, diantaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara di Eropa dan Asia Tenggara.
12. Kucumbu Tubuh Indahku

Tahun Rilis | 2018 |
Durasi | 1j 47m |
Produksi | Fourcolours Films Go-Studio |
Platform Streaming | Viu |
Pemain | Muhammad Khan, Raditya Evandra, Randy Pangalila, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana |
Rating | 7.4 |
Kucumbu Tubuh Indahku adalah salah satu film Indonesia yang mendunia yang ditulis dan disutradarai oleh Garin Nugroho.
Film ini menceritakan tentang penari Lengger yang menjadi gemblak seorang warok dalam tradisi klasik penari Reog. Alur ceritanya sendiri diambil dari pengalaman hidup Rianto yang juga berperan dalam film ini.
Kucumbu Tubuh Indahku ditayangkan di beberapa festival film internasional seperti Festival Film Internasional Venesia ke-75, Festival Tiga Benua Nantes, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival.
Sayang, beberapa kota di Indonesia melarang film ini untuk ditayangkan karena bertentangan dengan budaya Indonesia, salah satunya adalah Padang, Palembang, Depok, dan Garut.
13. Sekala Niskala

Tahun Rilis | 2017 |
Durasi | 1j 26m |
Produksi | Fourcolours Films Treewater Productions |
Platform Streaming | – |
Pemain | Ayu Laksmi, Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena, Ni Kadek Thaly Titi Kasih, I Ketut Rina, Happy Salma |
Rating | 6.7 |
Film Sekala Niskala menceritakan tentang dua anak kembar, perempuan dan laki-laki yang tinggal di Bali.
Kedua saudara kembar ini hidup secara normal, sampai suatu ketika, Tantri mengetahui bahwa saudara kembarnya, Tantra menderita penyakit serius yang dapat membuat nyawanya hilang.
Secara perlahan, kondisi fisik Tantra mulai melemah dan kehilangan kemampuan inderawi secara bertahap.
Akhirnya Tantra meninggal dunia. Tantri yang merasa kesepian mulai melakukan koneksi hubungan dalam dunia fantasi.
Sekala Niskala rilis di Indonesia pada Maret 2018. Film ini juga diputar di acara festival film internasional seperti Festival Film Internasional Busan, Festival Film Internasional Toronto, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival.
Sekala Niskala juga mendapat penghargaan yang menakjubkan, salah satunya masuk nominasi Festival Film Tempo 2017, Grand Prize di Tokyo FILMeX International Film Fextival 2017, dan meraih Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards 2017.
14. Gundala

Tahun Rilis | 2019 |
Durasi | 2j 3m |
Produksi | Screenplay Films Bumilangit Studios Legacy Pictures Ideosource Entertainment |
Platform Streaming | Netflix, Vidio, Amazon Prime Video |
Pemain | Abimana Aryasatya, Tara Basro, Bront Palarae, Ario Bayu, Rio Dewanto, Marissa Anita |
Rating | 6.1 |
Gundala adalah film superhero neo-noir Indonesia berdasarkan cerita fiksi Indonesia tahun 1969 yang bernama Gundala yang dibuat oleh Harya Suraminata.
Film ini menceritakan tentang Sancaka yang hidup di jalanan seorang diri. Sancaka memiliki sebuah kekuatan super setelah disambar oleh petir.
Hidup di kota sendirian yang penuh dengan ketidakadilan, membuat Sancaka dihadapkan pada dua pilihan, keluar dari kota atau membela orang-orang yang ditunda.
Sancaka yang memiliki kekuatan super akhirnya memilih pilihan kedua, yaitu membela orang yang ditindas.
Satu tahun setelah tayang di Indonesia, Gundala mulai ditayangkan di beberapa bioskop internasional seperti Jepang dan Korea Selatan.
15. Laut Memanggilku

Tahun Rilis | 2021 |
Durasi | 18m |
Produksi | Tanakhir Films |
Platform Streaming | – |
Pemain | Muhammad Umar Dikky Takiyudin |
Rating | 8.4 |
Film Indonesia yang mendunia terakhir adalah Laut Memanggilku yang merupakan film pendek yang ditulis oleh Tumpal Tampubolon.
Laut Memanggilku menceritakan tentang seorang anak nelayan yang hidup sebatang kara bernama Sura. Sura menemukan sebuah boneka di tepi pantai dan menjadikannya sebagai pengganti kawan dan orang tuanya.
Film Laut Memanggilku mendapat respon positif dari berbagai kritikus film internasional. Bahkan film ini berhasil memenangkan Sonje Award pada Festival Film Internasional Busan 2021 dan Film Cerita Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia 2021.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.